Page 12 - E-Modul Barisan dan Deret RME_Neat
P. 12
Berdasarkan ilustrasi gambar 2.1. dapat diperhatikan bulatan-bulatan kecil
tersebut mewakili bilangan-bilangan yang ditentukan. Satu bulatan mewakili
bagian 1, dua bulatan mewakili bilangan 2, dan begitu seterusnya hingga enam
bulatan mewakili bilangan 6. Uniknya, penulisan noktah-noktah tersebut ternyata
mengikuti pola yang didasarkan pada bentuk bangun datar atau bangun ruang.
Jika mengamati dadu tersebut, diurutkan dengan suatu aturan tertentu sehingga
bilangan-bilangan pada dadu tersebut membentuk suatu barisan. Jadi pola
bilangan merupakan suatu bilangan dengan aturan tertentu yang akan membentuk
sebuah barisan bilangan yang terartur. dimana pola tersebut menghasilkan urutan
yang dapat dituliskan sebagai Sehingga dapat kita simpulkan
bahwa pola bilangan merupakan suatu susunan bilangan yang memiliki aturan
dalam penyusunannya dan membetuk suatu pola.
Materi Prasyarat
Pada penerapan pola bilangan ini kita akan menerapkan konsep fungsi, karena
barisan merupakan suatu fungsi dengan domain bilangan bulat positif dan range
bilangan real. Misalkan A dan B himpunan, fungsi f dari A ke B adalah suatu
pengaitan yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu
anggota himpunan B. jika kita perhatikan sebuah barisan maka suku ke-n dengan
n merupakan bilangan bulat positif disebut sebagai domain akan berpasangan
terhadap rumus suku ke-n barisan itu disebut range, yang merupakan bilangan
real.
1 2 3 4, … n
…
Dari pasangan di atas diperoleh bentuk umum barisan bilangan adalah
dengan U = f(n) yang disebut dengan rumus suku ke-n dari
barisan bilangan.
7