Page 17 - e-modul PKWU KLS XI
P. 17
Environment (Lingkungan/Tempat Hidup)
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman kangkung
adalah pengelolaan pH tanah dan kandungan nutrient (NPK). Salah satu faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kangkung adalah hama (gulma).
Oleh sebab itu, untuk menjaga lingkungan hidup tanaman kangkung dapat dilakukan
pembersihan gulma secara berkala.
2. Potensi Produk Budi daya
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah. Sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat dijadikan produk budi daya
yang dapat meningkatkan kesejahteraan. Produk yang sering dibudidayakan biasanya
produk peternakan, perikanan, dan pertanian.
a. Potensi Budi Daya Ternak Unggas
Komoditas unggas yang memberikan kontribusi terbesar (lebih dari 90%)
adalah ayam ras. Ayam ras merupakan produk daging yang paling banyak dikonsumsi
di Indonesia, yakni sebesar 56%. Peluang pasar dalam negeri untuk pengembangan
industri perunggasan masih cukup menjanjikan. Harganya pun relatif murah dan
mudah diperoleh.
Kebutuhan masyarakat akan protein hewani terutama yang bersumber dari
daging unggas sangat besar, berdasarkan data statistik peternakan, pada awal tahun
70an kontribusi daging unggas hanya sebesar 15%. Kemudian, meningkat pada tahun
2017 yaitu produksinya mencapai 2.147.210 ton. Dan di tahun 2021 meningkat jauh
hingga 3.426.042 ton.
Faktor yang masih menjadi kendala budi daya ternak unggas yaitu iklim usaha
yang kurang kondusif, permasalahan keamanan, sistem perbankan, serta tata ruang
yang masih belum jelas.
b. Potensi Budi Daya Ikan Konsumsi
Indonesia merupakan negara kepulauan yang didominasi oleh wilayah
perairan, Dengan luasnya wilayah perairan, Indonesia memiliki potensi yang besar
untuk mengembangkan sistem produksi budidaya perikanan.
Produksi budi daya perikanan diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan biota
akuatik dalam wadah dan lingkungan terkontrol. Budi daya perikanan dapat dilakukan
di perairan tawar, payau, ataupun laut. Salah satu potensi budi daya perikanan yang
dapat dikembangkan di Indonesia, yaitu budi daya air tawar.
Potensi luas areal budi daya air tawar saat ini tercatat 2.830.540 ha, termasuk
potensi di perairan umum daratan (sungai dan danau), dengan tingkat pemanfaatan
302.130 ha (10,7%). Secara spesifik, khusus untuk perairan umum daratan (danau dan
waduk), luas secara keseluruhan tercatat 518.240 ha. Bila diasumsikan 10% dari
luasan tersebut dapat dimanfaatkan untuk perikanan budi daya, maka akan di dapat
9