Page 263 - BUKU 1. PPR INDUSTRI TK. 1
P. 263
Tabel IV.3. Contoh Nilai Dosis Terikat Per Satuan Masukan Radionuklida e(g)
melalui pernafasan dan pencernaan untuk pekerja radiasi
Pernafasan
Radionuklida Pencernaan
e(g)5m
-9
-9
P-32 1,1 x 10 2,4 x 10
-8
-8
Sr-90 3,0 x 10 2,8 x 10
-8
-8
I-131 1,1 x 10 2,2 x 10
-9
-8
Cs-137 6,7 x 10 1,3 x 10
-9
-9
Ir-192 2,2 x 10 1,4 x 10
Sumber: Lampiran I Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013
Untuk zat radioaktif ke dalam tubuh melalui jalur pernafasan, maka nilai BMT
digunakan untuk menentukan nilai batas turunan kadar radioaktivitas udara (KRU).
KRU merupakan konsentrasi rata-rata radionuklida di udara yang dinyatakan dalam
satuan aktivitas per satuan volume udara, yang dapat menyebabkan tercapainya
nilai BMT. Berdasarkan ICRP No 119 tahun 2003, asumsi yang digunakan adalah,
bahwa laju pernafasan manusia acuan (pekerja radiasi) pada kondisi normal dalam 1
3
hari (8 jam kerja) adalah 9,6 m dan untuk masyarakat usia dewasa dalam 1 hari (24
3
jam) adalah 22 m , sehingga KRU maksimum yang diperbolehkan sangat
tergantung dari nilai BMT. Untuk satu jenis radionuklida, maka:
BMT
KRU (IV.2)
Volume udara dihirup
Keterangan:
3
KRU : Kadar Radioaktivitas Udara maksimum yang diizinkan (Bq/m )
BMT : Batas Masukan Zat Radioaktif Tahunan melalui pernafasan (Bq)
Volume udara dihirup = laju pernafasan dikalikan dengan waktu terpapar
Dasar Proteksi Radiasi, DPK – BRIN, 2023 | 45