Page 345 - BUKU 1. PPR MEDIK TK. 1
P. 345
2) peralatan pendeteksian radionuklida dan/atau Radiofarmaka
diagnostic in vivo: Gamma Probe dan Counting System (single atau
multi-probe systems)
3) peralatan non-pencitraan diagnostik in vitro: Gamma Counter.
b. Peralatan penunjang:
1) alat pengukur aktivitas untuk diagnostik in vivo;
2) sentrifuge untuk diagnostik in vitro.
Peralatan seperti gamma camera, activity meter dan peralatan yang lain harus
memenuhi standar International Electrotechnical Commission (IEC) atau
standar nasional yang berlaku, karena peralatan tersebut mempengaruhi
aktivitas yang diberikan kepada pasien untuk diagnosis atau pengobatan.
18
Dalam penggunaan radionuklida yang berumur paro sangat pendek ( F, ),
untuk positron emission tomography (PET) dalam diagnostik dibutuhkan
generator radionuklida berupa siklotron.
F. Desain Laboratorium
Desain untuk fasilitas kedokteran nuklir harus mempertimbangkan jenis kerja,
jenis radionuklida dan besarnya aktivitas sumber yang digunakan, serta tata
letak ruangan. Persyaratan fasilitas tergantung pada kategori laboratorium,
berdasarkan kebutuhan khusus yang menyangkut ventilasi, sistem pemipaan,
bahan yang digunakan untuk dinding, lantai dan meja kerja.
a. Ventilasi
Laboratorium yang menangani sumber radioaktif terbuka, khususnya yang
berbentuk aerosol atau gas, harus memiliki sitem ventilasi yang memadai,
meliputi lemari asap, lemari dengan aliran udara laminar atau glove box.
Sistem ventilasi didesain sedemikian, sehingga memberikan tekanan udara
negatif dibandingkan dengan daerah di sekeliling laboratorium. Udara
PR Terhadap Paparan Kerja Medik Tk 1, DPK – BRIN, 2023 | 75