Page 364 - BUKU 1. PPR MEDIK TK. 1
P. 364
f. ruang isolasi yang dilengkapi toilet;
g. tempat pengolahan limbah radioaktif cair.
5. Daerah Pengendalian pada kegiatan Kedokteran Nuklir, meliputi:
a. ruang penyiapan, pencacahan, dan penyimpanan radionuklida /
radiofarmaka;
b. ruang pasien setelah pemberian radionuklida;
c. ruang pencitraan pasien diagnostik dengan PET atau PET-CT;
d. ruang isolasi untuk pasien terapi;
e. ruang toilet yang ada di dalam ruang isolasi untuk pasien terapi.
6. Daerah Supervisi pada kegiatan Kedokteran Nuklir:
a. ruang pemeriksaan sampel untuk diagnostik in-vitro;
b. ruang pencitraan pasien diagnostik dengan Kamera Gamma;
c. ruang dekontaminasi;
d. ruang penyimpanan sementara limbah radioaktif padat;
e. tempat pengolahan limbah radioaktif cair.
8. Verifikasi keselamatan pada Kedokteran Nuklir, dilakukan melalui:
a. Pengkajian Keselamatan Sumber;
b. Pemantauan dan pengukuran parameter keselamatan.
9. Personel dalam penggunaan Kedokteran Nuklir Diagnostik in-vitro terdiri dari:
Analis Kesehatan, Petugas Proteksi Radiasi. Sedangkan untuk in-vivo: Dokter
Spesialis Kedokteran Nuklir, Tenaga Ahli dan/atau Fisikawan Medis, Petugas
Proteksi Radiasi, Radiofarmasis, Radiografer, Perawat
10. Justifikasi didasarkan pada pertimbangan bahwa manfaat yang diperoleh jauh
lebih besar daripada risiko bahaya radiasi yang ditimbulkan. Dalam paparan
medik, justifikasi diberikan oleh Dokter Spesialis yang berkompeten.
11. Optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi Paparan Medik diterapkan
sebagai berikut
94 | PR Terhadap Paparan Kerja Medik Tk 1, DPK – BRIN, 2023