Page 10 - Pencemaran lingkungan
P. 10
B. Apa Cirinya?
Air yang sudah tercemar biasanya susah-susah gampang untuk
diinvestigasi. Air steril biasanya tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarna sehingga terlihat jernih. Bagaimanapun, warna air yang ada di
alam sangat bervariasi, misalnya, air di rawa umumnya berwarna coklat
atau kehijauan. Tapi tunggu, menakar, dan mengklasifikasikan tercemarnya
air dengan warna bukanlah yang utama. Boleh jadi air rawa yang berwana
coklat adalah air yang bercampur dengan tanah; dan air rawa yang berwarna
hijau adalah air yang bercampur dengan lumut. Apakah mereka tercemar?
Barangkali tidak—itu akan dipandang baik-baik saja jika ekosistem yang
hidup di dalamnya masih terjaga.
Kemudian, hal lain yang menjadi bahan pertimbangan adalah pada
perubahan pH-nya. Jika kamu pernah mengikuti kelas kimia, istilah pH atau
indeks untuk menentukan asam-basa pada larutan pasti terdengar familiar.
Air yang biasa kita konsumsi biasanya memiliki pH antara 6,5 sampai 7,5—
itu berarti air bersifat basa.
Contoh penampakan lain seperti keberadaan busa dan endapan
juga harus diperhatikan. Air limbah rumah tangga dan tempat pencucian
(misalnya pada tempat pencucian pakaian atau kendaraan) sering
mengandung detergen dan sabun yang larut dalam air. Busa muncul akibat
suatu “adukan” yang terus menerus. Semakin lama kita mengaduk air yang
mengandung detergen, semakin banyak pula busa yang dihasilkan.
Bagaimana dengan endapan? Ini menarik. Endapan adalah hasil
percampuran dengan suatu zat, katakanlah tanah yang beracun, dengan air.
Kemunculan endapan tak berlangsung cepat seperti busa, mereka cenderung
muncul secara perlahan tapi pasti—membentuk seperti suatu timbunan di
dasar wadah atau bagian dasar permukaan air. Air endapan biasanya tak
memiliki warna yang jernih, tetapi air hasil endapan biasanya jernih. Itu
5

