Page 30 - Ebook Finish_I Made Oka Susila
P. 30
melengkapi syarat manusia kelas dunia, yaitu kredibilitas dan kepedulian.
Kredibilitas disini berkaitan dengan integritas yang terdiri atas sikap jujur,
perlakuan adil, sehingga akan membangun rasa percaya dan hormat dari orang
lain. Kepedulian atau peka dan tanggap terhadap keperluan dan kondisi orang lain,
memberi yang terbaik tanpa pamrih, berbagi pengetahuan dan informasi dalam
rangka memperkaya wawasan dan mentalitas.
c) Kompetensi Kewarganegaraan untuk Warga Negara Global
Kata kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang harus dikuasai seorang
peserta didik. Gordon (1988:43) mengemukakan bahwa kompetensi meliputi
”pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, sikap, dan minat”. Dalam
pengertian yang lebih konseptual, McAsham (Komalasari, 2009) merumuskan
kompetensi sebagai berikut: ”Competency is knowledge, skills, and abilities that
a person can learn and develop, which become parts of his or her being ti the
extent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and
psychomotor behavior”. Pengertian di atas sejalan dengan pendapat Debling
(1995:80), Kupper dan Palthe (Wolf, 1995:40) yang mengatakan bahwa esensi
dari pengertian kompetensi “is the ability to perform'”. Debling (1995:80)
mengatakan “competence pertains to the ability to perform the activities within a
function or an occupational area to the level of performanceexpected in
employment”. Kupper dan Palthe (Wolf, 1995:40) mengatakan “competencies as
the ability of a student/worker enabling him to accomplish tasks adequately, to
find solutions and to realize them in work situations.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kompetensi adalah pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan siswa yang
berguna untuk kehidupannya di masyarakat. Kompetensi ini diantaranya
dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (civic education) menghasilkan kompetensi kewarganegaraan
(civic competences) yang memberikan bekal menuju “to be a good citizens”
(terbentuknya warga negara yang baik). Dengan demikian kompetensi
kewarganegaraan adalah pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan siswa
yang mendukungnya menjadi warga negara yang partisipatif dan bertanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Branson (1999:8-9) menegaskan tujuan civic education adalah partisipasi
yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat di
era global. Partisipasi semacam itu memerlukan kompetensi kewarganegaraan
sebagai berikut: (1) penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu;
(2) pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris; (3) pengembangan
karakter atau sikap mental tertentu; dan (4) komitmen yang benar terhadap nilai
dan prinsip fundamental demokrasi konstitusional.
Terkait dengan hal di atas, Center for Civic Education (1994:45- 56)
merumuskan komponen-komponen utama civic competences yang merupakan
tujuan civic education meliputi:
a. Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge)
Pengetahuan Kewarganegaraan( Civic knowledge) berkaitan
dengan modul substansi yang sepatutnya dikenal oleh masyarakat negeri
berkaitan dengan hak serta kewajibanya selaku masyarakat negeri.
27