Page 5 - Ebook Finish_I Made Oka Susila
P. 5
mahasiswa mampu memberikan kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Hal ini
berarti mata kuliah Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan student centered learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude,
dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa
profesionalitasnya sesuai dengan program studinya masing-masing, serta dengan
menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai kaidah penuntun (guiding principle)
sehingga menjadi warga negara yang baik (good citizenship).
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) pada
dasarnya terdiri dari dua hal esensial yaitu Pendidikan Pancasila yang lebih bertumpu
pada Pendidikan nilai-nilai moral Pancasila yang menghasilkan pribadi yang
bermoral baik. Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan lebih menekankan
pembentukan sebagai warga negara yang cinta tanah air dan baik. PPKn merupakan
ilmu pengetahuan yang dimaksudkan membentuk warga negara Indonesia yang
memahami akan hak dan kewajibannya berdasarkan nilai-nilai Pancasila
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam wadah NKRI yang menjunjung tinggi prinsip bhinneka tunggal ika. Jadi
PPKn berupaya menjadikan peserta didik sebagai pribadi cerdas dan baik sesuai
dengan nilai nilai Pancasila sekaligus warga negara yang cinta tanah air dan baik.
2. Relevansi
Globalisasi yang melanda seluruh belahan dunia membawa pengaruh besar
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Globalisasi dapat dipandang sebagai
sebuah peluang sekaligus ancaman terhadap suatu negara. Globalisasi dapat dianggap
sebagai peluang jika kita memandangnya dari aspek positif. Kemajuan di bidang
teknologi sebagai dampak masuknya globalisasi misalnya, dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kemajuan di bidang ekonomi. Proses produksi dapat menggunakan
peralatan canggih dan modern, sehingga hasil yang diperoleh dari segi kuantitas dan
kualitas lebih baik. Dengan demikian, masuknya globalisasi membawa pengaruh
positif terhadap kemajuan suatu bangsa, khususnya di bidang pemanfaatan teknologi
mutakhir.
Di sisi yang lain, masuknya globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai- nilai
nasional suatu bangsa. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi memudahkan
warga negara mendapatkan informasi yang berlimpah dari negara lain. Informasi
aktual yang terjadi di berbagai belahan dunia dapat dengan mudah dan cepat mengalir
ke suatu negara dan diterima oleh warga negara. Informasi yang diterima oleh warga
negara melalui berbagai saluran komunikasi dan informasi dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku. Apalagi bagi generasi muda yang belum memiliki kepribadian
yang kokoh dan mantap. Generasi muda akan cepat menyerap informasi yang
diterima dan dapat berpengaruh terhadap gaya hidup atau perilaku dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, perlu ada nilai-nilai nasional yang dijadikan sebagai
pegangan agar nilai-nilai global yang berkembang tidak mengganti atau melunturkan
nilai-nilai nasional.
Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia dapat dijadikan sebagai
pegangan agar nilai-nilai global yang masuk dapat diselaraskan dengan nilai- nilai
Pancasila yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
negara, jika dilihat dari konteksnya menurut Haz (2006: 6) memiliki sifat permanen
dan praktis. Ideologi yang permanen lahir dari khazanah sejarah masa lampau,
2