Page 65 - E-MODUL IKATAN KIMIA_Neat
P. 65

IKATAN KIMIA                            1



                         b. Gaya Imbas (gaya dipol-dipol terinduksi)
                                   Gaya  imbas  terjadi  bila  terdapat  molekul  dengan  dipol  permanen,

                            berinteraksi  dengan  molekul  dipol  sesaat.  Adanya  molekul-molekul  polar
                            dengan dipol permanen akan menyebabkan imbasan dari kutub moleku polar

                            kepada molekul nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul nonpolar

                            tersebut  mengumpul  pada  salah  satu  sisi  molekul  (terdorong  atau  tertarik),
                            yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar tersebut.

                                   Terjadinya  dipol  sesaat  akan  berakibat  adanya  gaya  tarik-menarik
                            antar  dipol  tersebut  yang  menghasilkan  gaya  imbas.  Gaya  imbas  juga

                            memberikan andil yang kecil terhadap keseluruhan gaya Van Der Waals.









                                   Gambar  28.  Jarak  antar  molekul  yang  berjauhan  mengakibatkan
                            molekul  nonpolar  (O 2)  belum  menjadi  imbas,  tetapi  bila  sudah  dekat  akan

                            terjadi  imbasan.  Molekul  polar  (H 2O)  mempunyai  dipol  permanen.  Akibat
                            terimbas, molekul nonpolar (O 2) akan menjadi dipol permanen.

                         c.  Gaya Dispersi (gaya London)
                                  Gaya  London  adalah  gaya  tarik  menarik  antarmolekul  nonpolar  yang

                            lemah akibat terbentuknya dipol sesaat karena adanya aliran elektron. Suatu

                            getaran  dalam  sebuah  molekul  mengimbas  (menginduksi)  suatu  geseran
                            elektron-elektron  suatu  molekul  disebelahnya.  Jadi  urutannya  molekul

                            polarisasi → gaya London. Contoh: Br 2, I 2, dan H 2.
                                  Dipol-dipol yang berlawanan ini saling berikatan, walau sifatnya lemah.

                            Adanya gaya-gaya ini terutama terdapat pada molekul-molekul nonpolar yang
                            dikemukakan pertama kalinya oleh Fritz London. Perhatikan gambar berikut:

                            Setiap  atom  helium  mempunyai  sepasang  elektron.  Apabila  pasangan

                            elektron  tersebut  dalam  peredarannya  berada  pada  bagian  kiri  bola  atom,
                            maka bagian kiri atom tersebut menjadi lebih negatif terhadap bagian kanan




                                                           54
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70