Page 34 - Biru Hijau Profesional Proposal Penelitian Sampul A4 Document
P. 34
digunakan untuk meregenerasi seluruh tanaman atau dapat ditingkatkan untuk produksi metabolit
penting dalam kultur suspensi sel. Tahapan dalam metode kultur jaringan disajikan pada tabel 2.
Tabel 2. Langkah-Langkah Kultur Jaringan In Vitro
Langkah Nama Deskripsi
0 Pra-perbanyakan (Pre-propagation) Pemilihan tanaman yang sesuai
Pemilihan eksplan (ujung tunas, ujung meristem,
tunas nodal, meristem foral dan tunas), sterilisasi
1 Inisiasi (Initiation)
(sodium hypocrolit, ethanol, sterile distilled water,
detergent)
Mikropropagasi: induksi pucuk
2 Perbanyakan (Propagation)
Lainnya: kalus proliferasi akar
Mikroprogasi: induksi akar
3 Perbanyakan 2 (Propagation 2)
Lainnya: skala hingga bioreaktor
4 Pengerasan (Hardening) Aklimatisasi dengan kondisi ex vitro
Tahap-tahap kultur jaringan sebagai berikut:
1. Sterilisasi
Semua alat, bahan, kondisi laboratorium, eksplan, tempat inisiasi dan pekerja harus dalam
keadaan steril. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi. Kegiatan kultur jaringan dilakukan
pada tempat steril yaitu di laminar air flow cabinet. Sterilisasi alat dan bahan dapat dilakukan dengan
menggunakan pemanasan di dalam autoklaf atau dengan menggunakan etanol. Sterilisasi eksplan
dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol atau bahan lainnya.
2. Pembuatan Media
Media merupakan faktor terpenting dalam kultur jaringan. Media yang digunakan biasanya
mengandung bahan-bahan pendukung yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang
seperti agar, hormon, garam mineral, vitamin, gula dan zat-zat lainnya.
3. Inisiasi
Inisiasi merupakan tahap pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikultur.
Kontaminasi sering terjadi pada tahap inisiasi, hal ini disebabkan oleh faktor berikut:
a. Keadaan Eksplan
Eksplan tanaman dalam kultur jaringan harus terbebas dari hama, penyakit maupun
mikroorganisme lain yang tidak menguntungkan bagi tanaman. Tanaman yang digunakan dalam
kultur jaringan sebaiknya berada pada umur rata-rata yaitu tanaman tersebut tidak terlalu muda dan
tidak terlalu tua. Jika tanaman terlalu muda maka kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang akan
sulit karena tanaman muda memiliki senyawa fenol tinggi sehingga menyebabkan browning dan
akhirnya eksplan mati. Jika tanaman yang digunakan terlalu tua, maka akan sulit tumbuh
dikarenakan tanaman berada pada fase matur/pertumbuhan yang lanjut sehingga sifat totipotensi
pada sel tersebut kecil bahkan tidak ada.
29