Page 4 - Modul 1
P. 4

Bahasa sebagai sebuah sistem memiliki penjelasan yakni sebuah
                         bahasa memiliki pola dan aturan. Chaer (1995:15) berbendapat bahwa

                         bahasa sebagai sistem artinya susunan yang teratur berpola berbentuk
                         suatu  keseluruhan  yang  bermakna  atau  berfungsi.  Bahasa  terdiri  atas

                         unsur-unsur  yang  secara  teratur  tersusun  menurut  pola  tertentu  dan

                         membentuk suatu kesatuan.
                                Sebagai sebuah sistem, bahasa bersifat sistematis dan sistemis.

                         Bahasa bersifat sistematis artinya bahasa tersusun menurut suatu pola,
                         tidak tersusun secara acak. Dari mulai tataran kata, frase, klausa, kalimat,

                         paragraf  hingga  tataran  wacana,  semua  memiliki  sistematika  tersendiri

                         hingga  memiliki  sebuah  makna  dalam  bentuk  keseluruhan.  Sementara
                         bahasa  bersifat  sistemis,  artinya  bahasa  bukan  merupakan  sistem

                         tunggal, tetapi terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bawahan. Ilmu
                         yang  mempelajari  tentang  bahasa  adalah  linguistik,  sehingga  bahasa

                         bersifat sistemis berarti bahasa terbentuk dari berbagai sistem bawahan

                         yang dikenal dengan tataran linguistik. Tataran linguistik tersebut terdiri
                         dari tataran fonologi (ilmu yang membahas tentang bunyi bahasa), tataran

                         morfologi (membahas bentuk kata), tataran sintaksis (membahas bentuk
                         kalimat),  tataran  semantik  (membahas  tentang  makna  bahasa),  dan

                         tataran leksikon (membahas kata dalam kamus).
                                Selain subsistem bahasa yang membahas tentang tataran bahasa

                         itu sendiri (mikrolinguistik), bahasa juga bisa dihubungkan dengan disiplin

                         ilmu lain sebagai bagian dari makrolinguistik. Di antaranya Sosiolinguistik
                         (Sosiologi  dengan  Linguistik),  Psikolinguistik  (Psikologi  dengan

                         Linguistik),    Antropolinguistik    (Antropologi     dengan       Linguistik),
                         Neurolinguistik  (Neurologi  dengan  Linguistik),  Filologi,  Dialektologi,  dan

                         Komputolinguistik (Komputer dengan Linguistik).
                      2.  Bahasa sebagai Lambang

                                Bahasa  sebagai  lambang  dapat  ditarik  sebuah  simpulan  dari

                         kegiatan manusia itu sendiri yang tidak bisa lepas sebuah lambang atau
                         simbol.  Bahkan  seorang  filosof  mengatakan  bahwa  manusia  adalah

                         makhluk bersimbol (Animal symbolicum). Termasuk pula dalam bahasa




                    4      Modul 1- Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
   1   2   3   4   5   6   7   8   9