Page 2 - e modul carporit
P. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan pembersih merupakan bahan kimia dalam rumah tangga yang
bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok
ini yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari
tempatnya menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap
tersuspensi. Contohnya seperti sabun, detergen, shampo, pembersih lantai, dll.
Bahan pembersih dalam kehidupan sehari-sehari dapat terbilang sangat
penting dan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, karena dengan bahan
pembersih pakaian kita, tubuh kita, bahkan tempat tinggal kita menjadi bersih
dan terhindar dari kotoran, terutama bakteri. Namun dengan hal ini, dampak
bagi lingkungan begitu besar, limbah yang dihasilkan dari bahan kimia rumah
tangga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, bahkan dapat mengganggu
kesehatan. Salah satunya limbah air detergen, apabila air detergen dibuang ke
dalam air, maka tercemarlah air dan pertumbuhan alga yang sangat cepat. Hal
ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurang dan otomatis
ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya mati.
Akan tetapi detergen saja tidak akan bisa membersihkan noda pada kain
yang membandel secara bersih, maka dari itu harus menambahkan bahan
tambahan pada air detergen seperti asam sitrat (sitrun), baking soda, jeruk nipis,
dan bahan tambahan lainnya yang dapat membersihkan noda pada kain. Pada
praktikum kali ini kita akan membuktikan bahan tambahan apa saja yang dapat
membersihkan noda pada kain secara cepat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu:
a) Menganalisis kualitatif zat pembersih noda
b) Menentukan zat tambahan yang efektif dalam penghilang noda