Page 3 - e modul carporit
P. 3
BAB II
DASAR TEORI
Bahan pembersih adalah campuran dari berbagai bahan kimia yang
memiliki kemampuan untuk membersihkan permukaan suatu benda, baik
berupa kain, kaca, kayu, logam, melamin. Bahan pembersih juga diartikan
sebagai bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan,
kotoran, debu, bahan-bahan asing atau bahan pengotor lainnya yang terdapat
pada peralatan perawatan dan dekoratif (Ermavianti, (2019), p. 51).
Detergen merupakan salah satu bahan pembersih yang umum digunakan
oleh masyarakat. Salah satu jenis surfaktan yang digunakan dalam detergen
komersil adalah surfaktan LAS yang berbahan dasar dari minyak bumi.
Dampak penggunaan surfaktan ini adalah timbulnya limbah yang dapat
mengotori lingkungan. Surfaktan LAS juga dapat membentuk senyawa fenol
sehingga bersifat beracun bagi kehidupan perairan. Untuk menanggulangi
masalah pencemaran ini, dapat digunakan surfaktan berbahan dasar nabati yang
dapat didegradasi oleh mikroorganisme dibandingkan surfaktan berbahan dasar
minyak bumi (Adiwibowo, (2020), p. 44).
Bahan baku pembuatan detergen terdiri dari, bahan aktif, bahan pengisi,
bahan penunjang, bahan pengental, dan bahan pewangi. Bahan aktif atau
surfaktan, berupa Sodium Lauryl Sulfat (SLS) dan Linaer Alkil Sulfonat (LAS)
yang berfungsi meningkatkan daya bersih serta membentuk busa dan
membersihkan lemak (Supandi, (2019), p. 18).