Page 7 - Daftar Pertanyaan dan Jawaban terkait Pemulihan Pembelajaran
P. 7
mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat. Jadi, prosesnya
adalah pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi.
Kemendikbudristek percaya bahwa kesediaan kepala sekolah/madrasah
dan guru dalam memahami dan mengadaptasi kurikulum di konteks
masing-masing menjadi kunci keberhasilan. Dengan demikian, Kurikulum
Merdeka dapat diterapkan di semua sekolah/madrasah, tidak terbatas di
sekolah yang memiliki fasilitas yang bagus dan di daerah perkotaan.
Namun, kita menyadari tingkat kesiapan sekolah/madrasah berbeda-beda
karena adanya kesenjangan mutu sekolah/madrasah. Oleh karena itu,
Kemendikbudristek menyiapkan skema tingkat penerapan kurikulum,
berdasarkan hasil survei yang diisi sekolah ketika mendaftar. Sekali lagi,
tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran ini. Kemendikbudristek
nantinya akan melakukan pemetaan tingkat kesiapan dan menyiapkan
bantuan yang sesuai kebutuhan.
Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka ialah penyelenggaran
pembelajaran yang inklusif. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran
yang inklusif?
Kurikulum merupakan instrumen penting yang berkontribusi untuk
menciptakan pembelajaran yang inklusif. Inklusif tidak hanya tentang
menerima peserta didik dengan kebutuhan khusus. Tetapi, inklusif artinya
satuan pendidikan mampu menyelenggarakan iklim pembelajaran yang
menerima dan menghargai perbedaan, baik perbedaan sosial, budaya,
agama, dan suku bangsa. Pembelajaran yang menerima bagaimanapun
fisik, agama, dan identitas para peserta didiknya.
Dalam kurikulum, inklusi dapat tercermin melalui penerapan profil pelajar
Pancasila, misalnya dari dimensi kebinekaan global dan akhlak kepada
sesama serta dari pembelajaran berbasis projek (project based learning).
Pembelajaran berbasis projek ini nantinya akan otomatis memfasilitasi
tumbuhnya toleransi sehingga terwujudlah inklusi.
Apa yang perlu orang tua siapkan ketika satuan pendidikan anak
mereka menerapkan Kurikulum Merdeka?

