Page 147 - eModulDLEAndriDomara
P. 147
kemampuan untuk mengendalikan tegangan dan daya yang relatif
tinggi dalam suatu perangkat kecil. Oleh karena itu, SCR atau
Thyristor sering difungsikan sebagai Saklar (Switch) ataupun
Pengendali (Controller) dalam rangkaian elektronika yang
menggunakan tegangan/arus menengah-tinggi (Medium-High
Power). Beberapa aplikasi SCR di rangkaian elektronika diantaranya
seperi rangkaian lampu dimmer, rangkaian logika, rangkaian osilator,
rangkaian chopper, rangkaian pengendali kecepatan motor, rangkaian
inverter, rangkaian timer dan lain sebagainya.
Gambar 100. Diagram SCR
Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda
normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate
(Gerbang)” untuk dapat mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate
diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan
menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR
mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun
tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut
dilepaskan. Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju
Anoda- Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding
Current) SCR. Besarnya arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat
dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis
SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada
dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya
perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol
Gambar 101. Kurva karakteristik SCR
126
ANDRI DOMARA 16063054