Page 12 - Media Pembelajaran Flipbook Sejarah Islam
P. 12

10









                      Sementara Ali  bin Abi Thalib  sebagai  seorang  khalifah  menganggap  berhak

                      memecat  Muawiyah  dan  belum  saatnya  menghukumi  para  pembunuh

                      Usman dengan alasan meredam gejolak umat Islam yang sedang dalam masa

                      transisi. Masing-masing pihak bersikukuh dengan sikapnya, hingga muncullah


                      perang  Siffin.  Perang  Siffin  sendiri  berlangsung  selama  beberapa  hari  pada

                      bulan Dzulhijjah tahun 36 H. dan pada saat pasukan Ali bin Abi Thalib yang

                      dipimpin  oleh  Aystar  mulai  menampakkan  tanda-tanda  kemenangan,

                      muncullah  beberapa  orang  dari  pihak  Muawiyyah  mengangkat  Mushaf  Al-

                      Qur'an sebagai tanda perdamaian.






































































                 2. Tahkim



                      Setelah  melalui  berbagai  pertimbangan  akhirnya  pasukan  Ali  bin  Abi  Thalib


                      menerima  kesepakatan  damai  tersebut  dengan  pertimbangan  agar  tidak

                      bertambah lagi korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Kedua belah pihak


                      bersepakat  untuk  mengembalikan  keputusan  kepada  kitabullah  dan


                      menunjuk utusan masing-masing pihak untuk mengadakan perundingan. Dari

                      pihak  Ali  bin  Abi  Thalib  ditunjuklah  Abu  Musa  al-Asy'ari  dan  dari  pihak


                      Muawiyah ditunjuklah Amr bin Ash.


                      Mereka  bersepakat  dengan  sebuah  perjanjian  Tahkim  yang  salah  satu

                      keputusannya  adalah  setuju  untuk  genjatan  senjata  dan  memutuskan  untuk


                      mengembalikan  persoalan  umat  kepada  kitabullah  Ketika  tiba  saat  yang

                      ditentukan  kedua  belah  pihak  berkumpul  untuk  memutuskan  perdamian


                      dikalangan  umat  Islam,  dengan  masing-masing  kubu  membawa  400


                      pasukan.  Mereka  berkumpul  disebuah  tempat  bemama  Daumatul  Jandal,


                      tepatnya di Adzruh Abu Musa Al-Asy'ari diberi kesempatan oleh Amr bin Ash

                      untuk menyampaikan pidatonya di hadapan pasukan. "saudara-saudara kami


                      telah mengkaji persoalan ini, maka kami tidak melihat keputusan yang paling

                      tepat  dan  paling  bisa  menghindarkan  kekacauan  sekarang  ini  yang  sama-


                      sama disepakati uleliku dan oleh Amr selain satu saja, kita mencopot Ali dan


                      Muawiyah  dari  jabatannya,  nadapilah  urusan  ini  dan  angkallah  orang  yang


                      menurut kalian berhak menjadi kepala Negara kalian".
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17