Page 11 - MODUL SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR
P. 11
8 | M o d u l S u h u , K a l o r , d a n P e r p i n d a h a n K a l o r
Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula
(L 1 -L )
o
L -L
1
α = ——— o
L o × ∆T
Maka, panjang benda setelah pemuaian dapat ditentukan, yakni
L= L o + L o ( × ∆T)
Contoh soal:
o
Pagar pak Ali terbuat dari aluminium. Jika panjang aluminiumnya pada suhu 30 C adalah 100 cm. Dengan
o
koefisien muai panjang aluminium adalah 0,000025/ C, hitunglah panjang aluminium pagar pak Ali jika pada
o
suhu 80 C!.
Diketahui
Gambar 1.8 Kaca pada jen-
Lc = 100 cm
dela
o
α = 0,000025/ C
L
o
0
Δt = 50 C
P 0
Pertanyaan:
o
Berapa panjang aluminium pada suhu 80 C atau L 1’ Pada suhu T 2 Volume
Jawab: kubus V 1
Persamaan pemuaian L t
= L o + L o (α x Δt)
= 100 + 100 (0,000025 x 50)
= 100,125 cm
o
Jadi, panjang aluminium pada suhu 80 C adalah 100,125 cm. Gambar 1.10 Kaca sebelum dipanaskan dan
Pada suhu T 1 Volume sesudah dipanaskan (muai luas)
kubus V 0
b. Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat
Gambar 1.9 Muai volume benda pa-
Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah sisi-sisinya. Pem- dat
uaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki koe- fisien muai sebesar dua kali koefisien
o
muai panjang. Jika koefisien muai panjang kaca biasa sebesar 0,000009/ C maka kaca biasa memiliki koefisien
o
muai luas sebesar 0,000018/ C.
2. Pemuaian Zat Cair
Begitu juga pada pemuaian ruang memiliki koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang. Jika balok baja Zat cair juga memuai jika dipanaskan. Zat cait mengalami muai volume Karena sifat zat cair yang dapat menempati
o
dipanaskan akan memuai dengan koefisien muai sebesar 0,000033/ C. benda sesuai bentuknya.
8 9