Page 6 - Bahasa_Indonesia_Siswa_Neat
P. 6
proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa
bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan
dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap,
nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan
Prawacana bahwa di dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda.
kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari
Sementara itu, dalam struktur teks tercermin struktur berpikir. Dengan demikian,
makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir
Pembelajaran Teks yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya nanti. Hanya
dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui
kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis, dan
menyajikan hasil analisis secara memadai.
Teks dapat diperinci ke dalam berbagai jenis, seperti deskripsi, penceritaan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena hanya (recount), prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian,
atas petunjuk dan hidayah-Nya, penyusunan buku Bahasa Indonesia Wahana negosiasi, pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah. Semua jenis teks itu dapat
Pengetahuan dapat diselesaikan. Dalam keterbatasan waktu, dengan dukungan para dikelompokkan ke dalam teks cerita, teks faktual, dan teks tanggapan. Dua kelompok
penyusun dan konsultan serta penelaah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang disebut terakhir itu merupakan teks nonsastra yang masing-masing dapat dibagi
(Badan Bahasa) akhirnya dapat mewujudkan buku untuk siswa kelas VII SMP/MTs. lebih lanjut menjadi teks laporan dan teks prosedural serta teks transaksional dan teks
ekspositori. Sementara itu, teks cerita merupakan jenis teks sastra yang dapat diperinci
Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 menjadi teks cerita naratif dan teks cerita nonnaratif. Sesuai dengan kurikulum 2013,
yang mempertahankan bahasa Indonesia berada dalam daftar pelajaran buku siswa kelas VII berisi delapan bab. Siswa akan mempelajari jenis teks laporan
di sekolah. Di dalam buku ini ditegaskan pentingnya keberadaan bahasa hasil observasi, deskripsi, eksposisi, eksplanasi, dan teks cerita pendek.
Indonesia sebagai pembawa pengetahuan (carrier of knowledge). Berdasarkan
paradigma baru tersebut, Badan Bahasa telah terpanggil untuk bertindak Pada Bab I siswa diajak mengenali teks laporan hasil observasi tentang
menjadi agen perubahan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Perubahan lingkungan hidup. Pada Bab II siswa diajak mengenali teks deskripsi tentang
pembelajaran itu tercermin dalam buku yang dirancang berbasiskan teks ini. budaya Indonesia. Sementara itu, pada Bab III dan IV siswa diajak mengenali
teks eksposisi tentang pendidikan karakter dan teknologi tepat guna. Pada Bab V
Melalui buku ini, diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan siswa diajak mengenali teks eksplanasi tentang peristiwa alam. Pada Bab VI siswa
teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa diajak mengenali teks cerita pendek. Sementara itu, pada Bab VII siswa diajak
yang berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai mengenali, mencermati dan memahami berbagai jenis teks, sedangkan pada
pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi Bab VIII siswa diajak menganalisis, meringkas dan merevisi berbagai jenis teks.
sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis.
Teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual. Jenis-jenis teks itu dapat dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak lain adalah fungsi
sosial teks), struktur teks (tata organisasi), dan ciri-ciri kebahasaan teks-teks tersebut.
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan Sesuai dengan prinsip tersebut, teks yang berbeda tentu memiliki fungsi berbeda,
prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata struktur teks berbeda, dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan demikian,
kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan pembelajaran bahasa yang berbasis teks merupakan pembelajaran yang memungkinkan
vi Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi