Page 3 - Konsep Penjadwalan CPU
P. 3

atau beberapa proses. Membuat penjadwalan yang Preemptive mempunyai keuntungan yaitu

               sistem lebih responsif daripada sistem yang memakai penjadwalan Non Preemptive.
               Dalam waktu-waktu tertentu, proses dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: proses yang

               memiliki Burst M/K yang sangat lama disebut I/O Bound, dan proses yang memiliki Burst
               CPU yang sangat lama disebut CPU Bound. Terkadang juga suatu sistem mengalami kondisi

               yang  disebut  busywait,  yaitu  saat  dimana  sistem  menunggu  request  input  (seperti  disk,
               keyboard,  atau  jaringan).  Saat  busywait  tersebut,  proses  tidak  melakukan  sesuatu  yang

               produktif,  tetapi  tetap  memakan  resource  dari  CPU.  Dengan  penjadwalan  Preemptive,  hal

               tersebut dapat dihindari. Dengan kata lain, penjadwalan Preemptive melibatkan mekanisme
               interupsi yang menyela proses yang sedang berjalan dan memaksa sistem untuk menentukan

               proses mana yang akan dieksekusi selanjutnya.

               Lama waktu suatu proses diizinkan untuk dieksekusi dalam penjadwalan Preemptive disebut
               time slice/quantum. Penjadwalan berjalan setiap satu satuan time slice untuk memilih proses

               mana  yang akan  berjalan selanjutnya. Bila time slice terlalu pendek  maka penjadwal  akan
               memakan terlalu banyak waktu proses, tetapi bila time slice terlau lama maka memungkinkan

               proses untuk tidak dapat merespon terhadap event dari luar secepat yang diharapkan.
               Penjadwalan preemptive mungkin akan dijalankan ketika proses dalam keadaan:

                 Berubah dari running ke waiting state.

                 Berubah dari running ke ready state.
                 Berubah dari waiting ke ready state.

                 Dihentikan.



               4.  Algoritma Penjadwalan
               a)  First Come First Served (FCFS)

               Algoritma ini merupakan algoritma penjadwalan yang paling sederhana yang digunakan CPU.
               Dengan menggunakan algoritma ini setiap proses yang berada pada status ready dimasukkan

               kedalam  FIFO  queue  atau  antrian  dengan  prinsip  first  in  first  out,  sesuai  dengan  waktu

               kedatangannya. Proses yang tiba terlebih dahulu yang akan dieksekusi.


               Contoh:
                 Ada tiga buah proses yang datang secara bersamaan yaitu pada 0 ms, P1 memiliki burst

                   time 24 ms, P2 memiliki burst time 3 ms, dan P3 memiliki burst time 3 ms.
   1   2   3   4   5   6   7   8