Page 27 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN DISCOVERY MODIFIED INQUIRY ADELA SAMHORIASTI KOMPRE
P. 27
3) Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial donomi rendah.
Kekurangan protein sering ditemukan secara benamaan dengan kekurangan energi, yang
menyebabkan fenomena penyakit marasmus dan kwashiorkor.
Marasmus. Penderita umumnya bayi usia 1 tahun. Penyebabnya karena terlambat diberi
makanan tambahan, penyapihan mendadak, sering terserang infeksi saluran pencernaan,
atau formula pengganti ASI terlalu encer. Marasmus berpengaruh pada keadaan mental
dan fisik yang sukar diperbaiki. Gejalanya anak apatis, tampak lebih tua, dehidrasi,
pembengkakan hati, mudah terserang infeksi saluran pernapasan, cacingan, pertumbuhan
lambat, lemak di bawah kulit berkurang, tetapi tidak ada edema.
Kwashiorkor, biasanya diderita anak-anak usia 2-3 tahun. dengan gejala pertumbuhan
terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, muka berbentuk bulat seperti bulan
(moonface), gangguan psikomotorik, perubahan kulit dan rambut (depigmentasi, kering.
dan pecah-pecah), serta edema pada kaki, perut, dan tangan (jika ditekan dengan jari,
akan meninggalkan lekukan).(Irnaningtyas dkk.,2013)
4) Akibat Kelebihan Protein
Protein yang berlebihan tidak menguntungkan tubuh kavena dapat menyebabkan
obesitas, asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amonia dan urea dalam darah, serta demam.
Kelebihan asat amino memberatkan hati dan ginjal dalam metabolisme dan pengeluaran
kelebihan nitrogen.
Silahkan klik ikon disamping untuk melihat vidio
d. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tidak
banyak, tetapi harus selalu tersedia di dalam tubuh. Hampir semua vitamin merupakan
senyawa organik esensial sehingga harus disediakan dari makanan karena tubuh kita tidak
dapat membuatnya, kecuali vitamin D. Vitamin D dapat dibuat di dalam kulit di bawah sinar
matahari langsung. (Irnaningtyas dkk.,2013).
Fungsi vitamin, yaitu sebagai koenzim (bagian dari enzim) dan biokatalisator yang
mengatur proses metabolisme, fungsi normal tubuh, serta pertumbuhan. Vitamin dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, sebagai berikut:
a) Vitamin yang larut dalam air. yaitu vitamin B kompleks yang terdiri atas Bl (tiamin),
B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B11 (asam folar),
B12 (sianokobalamin), vitamin H (biotin), dan vitamin C (asam askorbat).
13

