Page 31 - Modul CEP Ikatan Kimia
P. 31

Kedua atom H dan Cl mempunyai daya tarik elektron yang sama besarnya
                       sehingga pada ikatan H — H dan Cl — Cl tidak terjadi polarisasi. Posisi pasangan
                       elektron milik bersama tersebut dalam keadaan simetris

                      Contoh:


                      Ikatan kovalen nonpolar pada molekul H2





                   b.  Senyawa Kovalen Polar

                              Senyawa  kovalen  polar  terjadi  pada  atom-atom  nonlogam  yang  tidak
                       sejenis  atau  atom-atom  yang  mempunyai  perbedaan  keelektronegatifan  besar.
                       Pada molekul kovalen polar, pasangan elektron milik bersama terletak lebih dekat
                       pada  inti  atom  yang  mempunyai  keelektronegatifan  lebih  besar.  Hal  ini
                       disebabkan daya tarik elektron yang mempunyai keelektronegatifan besar akan
                       lebih kuat. Akibatnya, pada ikatan tersebut terjadi polarisasi sehingga atom yang
                       mempunyai keelektonegatifan besar membentuk kutub bermuatan negatif. Atom
                       yang mempunyai keelektronegatifan kecil menjadi kutub bermuatan positif atau
                       dalam molekul terdapat dua kutub (dwi kutub).
                      Contoh:

                      Ikatan kovalen polar pada molekul HCl






                B.  Faktor yang Mempengaruhi Kepolaran
                    a.  Selisih Keeletronegatifan
                              Elektron akan cenderung lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif.
                       Semakin besar selisih keelektronegatifan atom penyusun molekul, semakin polar
                       molekul tersebut.
                    b.  Bentuk Geometri Molekul
                              Selain  keelektronegatifan,  kepolaran  molekul  dipengaruhi  oleh  bentuk
                       geometri molekulnya. Secara umum, bentuk geometri molekul dapat dibedakan
                       menjadi simetris dan asimetris.
                              Molekul yang bentuk geometrinya simetris akan bersifat nonpolar. Hal itu
                       disebabkan  ikatan  kovalen  polar  yang  terbentuk  saling  meniadakan.  Adapun
                       molekul yang bentuk geometrinya asimetris bersifat polar.
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36