Page 3 - Modul Kegiatan Belajar 3
P. 3
Fakultas Teknik
Keselamatan & Kesehatan Lingkungan Kerja
pelindung diri ini sudah menjadi kesepakatan bersama dengan
pemerintah melalui departemen tenaga kerja serta transmigrasi.
Undang-undang tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.08/Men/VII/2010 perihal
pelindung diri. Hingga tiap-tiap perusahaan diwajibkan untuk memberi
APD pada karyawan untuk memperlancar sistem kerja serta
keselamatan dalam perusahaan itu.
Hal yang juga penting untuk dilakukan adalah dengan
menggunakan APD dengan baik dan benar. Banyak pekerja memakai
APD dengan benar, bahkan kerap dilakukan. Para pekerja yang seperti
itu tidak menyepelekan keselamatan diri yang dapat mengancam kapan
saja. Karyawan seringkali menyepelekan APD, menganggap hal itu
repot untuk digunakan dan merasa tidak nyaman ketika menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja. Hal inilah yang membuat
risiko kecelakaan kerja semakin besar.
Banyak dari kecelakaan kerja yang fatal (fatal accident) itu
diakibatkan karena karyawan yang tidak menggunakan atau lalai
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Bila dibandingkan dengan
negara lain, peristiwa kecelakaan kerja di Indonesia lebih sering terjadi
akibat kurang memahami cara penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
PT. Jamsostek (Persero) yang saat ini telah berubah menjadi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat:
sepanjang tahun 2013 jumlah peserta BPJS mengalami kecelakaan
kerja sebanyak 129.911 orang. Dari jumlah tersebut 75,8% berjenis
kelamin laki-laki. Sementara akibat kecelakaan tersebut, jumlah
peserta Jamsostek yang meninggal sebanyak 3.093 pekerja, yang
mengalami sakit 15.106 orang, luka-luka 174.266 orang dan meninggal
mendadak sebanyak 446 orang.
Selain itu, implementasi SMK3 (Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja), agar pekerja mengerti dan paham
betul pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) untuk keselamatan dirinya
31