Page 16 - E MODUL PEMBELAJARAN SOLEH.cdr
P. 16
1) Skrotum
Skrotum atau yang biasa disebut dengan kantong pelir merupakan
kantong kulit yang berfungsi melindungi tes s. Skrotum mengandung otot
polos yang mengatur jarak antara dinding perut dengan tes s yang
menyebabkan skrotum dapat mengendur dan mengerut (otot dartos) saat
kondisi tertentu. Saat suhu dingin skrotum akan mengerut dan menyebabkan
tes s lebih dekat dengan tubuh agar tes s lebih hangat. Sebaliknya, saat suhu
panas skrotum akan mengendur dan melebar dengan tujuan untuk
mengeluarkan panas. Adapun otot yang menjaga kestabilan suhu tes s disebut
dengan otot kremaster.
b. Alat Reproduksi Bagian Dalam
1) Tes s
Tes s memiliki fungsi sebagai penghasil sperma dan hormon kelamin
yang pembentukannya terjadi di dalam tubulus seminiferous. Di antara tubulus
seminiferus terdapat sel-sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon
testosteron.
2) Saluran Reproduksi
a) Epididimis
Epididimis merupakan organ kelamin dalam pria yang berbentuk
saluran berliku-liku yang berfungsi sebagai tempat pematangan sperma,
menjadi tempat penyimpanan sementara sperma dan menjadi saluran
pengangkutan sperma. Sperma yang belum matang akan melalui proses
pematangan di dalam epididimis terlebih dahulu sebelum disalurkan ke vas
deferens.
b) Vas Deferens
Vas deferens adalah saluran lanjutan dari epididimis mengarah ke
kantong semen (vesikula seminalis). Vas deferens memiliki fungsi sebagai
saluran penghubung yang akan dilalui sperma menuju ke vesikula seminalis
(kantung semen).
c) Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran penghubung kantong semen
(vesikula seminalis) dengan uretra. Saluran ejakulasi memiliki fungsi
sebagai tempat pengeluaran sperma untuk menuju ke uretra.
d) Uretra
Uretra pada pria memiliki saluran yang lebih panjang dan melengkung
dari kandung kemih keluar tubuh, dan melewa kelenjar prostat yang
kemudian keluar melalui penis. Uretra pada pria memiliki fungsi ganda
sebagai saluran pengeluaran urin dan sebagai saluran untuk keluarnya
semen.
6