Page 31 - Renungan El-Bethel - Januari 2022
P. 31
K
U
G
A
ES
I
K
A
L
A
H
EN
N
A
M
MENGAKUI KESALAHAN
Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan
seluruh Israel secara terang-terangan.” Lalu berkatalah Daud kepada Natan: ”Aku sudah berdosa kepada
Tuhan.” Dan Natan berkata kepada Daud: ”Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
2 Samuel 12:12-13
Bacaan : 2 Samuel 12:1-14
am
al
alam kehidupan sehari-hari, sebagai manusia kita pasti pernah melakukan kesalahan.
Kesalahan-kesalahan ini kadang kita sadari atau tidak kita sadari, baik kesalahan kecil atau
D Dyang besar sekalipun. Lalu ketika kita sadar bahwa kita sedang/telah melakukan kesalahan,
apa respon/tindakan yang akan kita ambil?
Dalam kitab 2 Samuel 11 diceritakan bahwa Daud telah melakukan kesalahan, yaitu berzinah
danmembunuh orang yang tidak bersalah. Tetapi Daud malah memilih untuk menyembunyikan
kesalahannya. Padahal Nabi Natan sudah mengetahui semua itu. Sampai akhirnya di pasal 12,
Nabi Natan mendatangi Daud untuk menegurnya melalui sebuah ilustrasi, namun Daud awalnya
tidak memahaminya. Hingga kemudian Nabi Natan menunjukkan bahwa Daudlah yang sedang
berada di ilustrasi tersebut. Syukur karena di ayat yang ke 13 dikatakan bahwa Daud mengakui
kesalahannya di hadapan Nabi Natan. Setelah mengakui kesalahannya, Nabi Natan memberitahu
Daud bahwa Tuhan sudah menjauhkan dosa terhadap Daud, dan ia tidak akan mati. Tetapi ada
konsekuensi yang harus ditanggung Daud sebagai hasil dari perbuatan dosanya.
Dalam kehidupan rohani kita, ada yang namanya bapak rohani ataupun mentor rohani
yang ditempatkan Tuhan di dalam hidup kita. Peran mereka sangat penting untuk membangun
manusia rohani kita. Bapak rohani atau mentor rohani menjadi tempat untuk kita membagikan
apa yang kita alami, bahkan juga mengungkapkan ketika kita merasa ada yang salah dalam hidup
kita. Tapi mungkin seringkali ada beberapa kesalahan sulit untuk kita ungkapkan dan kita simpan
sendiri.
Dalam Amsal 28:13 dikatakan bahwa “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan
beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”
Dari ayat di atas, kita belajar bahwa keterbukaan/mengakui kesalahan sangat penting untuk
menentukan pemulihan hidup kita. Ada satu statement bagus yang sudah sering kita dengar
yaitu: “Keterbukaan adalah awal dari pemulihan”. Statement ini yang menguatkan kita untuk
menjadi pribadi yang bisa terbuka ketika kita melakukan kesalahan. Kiranya kita senantiasa hidup
dalam Roh supaya hidup kita tidak bercela. Namun sekalipun kita melakukan kesalahan, mari
berani mengakui itu dihadapan Tuhan dan juga belajar untuk bisa terbuka kepada orang-orang
yang lebih dewasa rohani yang bisa menolong kita seperti bapak rohani maupun mentor kita.
Perenungan:
Mari kita melihat hidup kita masing-masing, masih adakah celah maupun pelanggaran dalam SABTU
hidup kita yang kita sembunyikan? Kalau ada, mari mohon ampunan kepada Tuhan, supaya hidup
kita dipulihkan. Jika perlu, kita bisa meminta pertolongan dengan menceritakannya kepada bapak
SABTU
rohani/mentor kita.
Doa: 29
“Tuhan, kami bersyukur punya Allah seperti Engkau. Allah yang mengerti segala kondisi kami.
Tuhan bila selama hidup kami masih ada celah dan pelanggaran, ampuni kami Tuhan. Ajari kami
untuk menutup setiap celah dalam hidup kami. Terima kasih Tuhan, Haleluya, Amin.” JANUARI 2
(Ryon) 0
29 DESEMBER 202122

