Page 6 - BUKU PANDUAN PAR 1442 H - Marhaban Yaa Ramadhan
P. 6
Anak lahir dalam keadaan fitrah, karenanya mudah dibentuk sejak dini. Rasulullah
SAW bersabda
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah hingga ia fasih (berbicara), maka
kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Al-
Baihaqi dan At-Thabrani dalam Al-Muj’am Al-Kabir)
b. Menyuruh anak untuk beribadah ketika ia memasuki usia tujuh tahun
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
"Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka
ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah
tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)"
Abdullah Nashih Ulwan, ulama pakar pendidikan anak mengartikan bahwa perintah
mengerjakan sholat dapat disamakan dengan ibadah lainnya, seperti puasa. Ini
berarti proses pelatihan sebaiknya dimulai di bawah umur 7 tahun supaya ketika anak
berusia 7 tahun sudah mantap menjalankan ibadah puasanya.
Di zaman Rasulullah saw, sahabat banyak yang memboyong anak-anak mereka ke
masjid dan dihibur dengan mainan bulu kalau anak mereka merengek minta makan di
siang hari puasa.
Ada contoh dari para sahabat di masa silam untuk mendidik anak-anak mereka
hingga bisa berpuasa penuh sampai waktu berbuka.
“Dari Ar Rubayyi’ binti Mu’awwidz, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah mengutus seseorang ke salah satu suku Anshar di pagi hari Asyura. ”
Beliau bersabda, “Siapa yang di pagi hari dalam keadaan tidak berpuasa, hendaklah ia
berpuasa. Siapa yang di pagi harinya berpuasa, hendaklah berpuasa.” Ar Rubayyi’
mengatakan “Kami berpuasa setelah itu. Lalu anak-anak kami pun turut berpuasa.
Kami sengaja membuatkan mereka mainan dari bulu. Jika salah seorang dari mereka
menangis, merengek-rengek minta makan, kami memberi mainan padanya. Akhirnya pun
mereka bisa turut berpuasa hingga waktu berbuka.” (HR. Bukhari no. 1960 dan Muslim
no. 1136)
Jadi, tidak ada salahnya jika sejak dini, kita sudah membiasakan anak-anak
berpuasa. Sudah barang tentu sesuai dengan kemampuannya. Asy syahid Sayyid Qutb
menegaskan bahwa puasa merupakan persiapan membiasakan jiwa untuk memikul
rintangan perjalanan hidup, memantapkan akidah yang kokoh dan teguh, dan sarana
5 | P a g e