Page 97 - C:\Users\User\OneDrive\Documents\Flip PDF Professional\BUKU\
P. 97
3.4.2 Pereaksi Pembatas
Jika kita mereaksikan dua atau lebih zat pereaksi dengan jumlah sembarang, maka
akan terdapat peluang sebagian zat pereaksi habis lebih dahulu dan sebagian pereaksi yang
lain tersisa. Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang
ditambahkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini
menyebabkan ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian
disebut pereaksi pembatas
Dalam suatu reaksi kimia, jika satu dari zat yang bereaksi habism maka otomatis
reaksi akan berhenti. Oleh karena itu, pereaksi pembatas adalah zat yang menentukan
seberapa banyak zat yang akan bereaksi dan seberapa banyak zat yang akan dihasilkan.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan memudahkan kita dalam menentukan pereaksi
pembatas.
1. Nyatakan zat yang diketahui dalam mol.
2. Bagilah jumlah mol masing-masing pereaksi dengan koefisien masing-masing.
3. Pereaksi yang hasil pembagiannnya paling kecil adalah pereaksi pembatas.
CONTOH
Suatu mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam sulfat
(H2SO4) sesuai reaksi:
2NaOH (aq) + H2SO4 (aq) →Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)
Tentukan:
a. pereaksi pembatas
b. pereaksi yang sisa
c. mol Na2SO4 dan mol H2O yang dihasilkan
PEMBAHASAN :
a. mol masing-masing zat dibagi koefisien, kemudian pilih hasil bagi yang kecil sebagai
pereaksi pembatas
mol NaOH 1 mol mol H SO 4 1 mol
2
= = 0,5 mol ; = = 1 mol
koefisien NaOH 2 koefisien H SO 4 1
2
• Karena hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pereaksi pembatas sehingga
NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu
KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK KELAS X SEMESTER II SMA/MA 88