Page 2 - Modul Pengimbasan Pemimpin Pembelajaran
P. 2

Salam Sehat dan Bahagia Guru – Guru Hebat




                    Sebagai  seorang  pemimpin  pembelajaran,  kita  sering  dihadapkan  dalam  situasi  di  mana  kita
             diharuskan  mengambil  suatu  keputusan.  Namun,  seberapa  sering  keputusan  tersebut  melibatkan

             kepentingan  dari  masing-masing  pihak  yang  sama-sama  benar,  tapi  saling  bertentangan  satu  dengan

             yang lain?


                    Keberhasilan seorang  pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil

             suatu  keputusan  yang  efektif.  Keputusan-keputusan  ini,  secara  langsung  atau  tidak  langsung  bisa

             menentukan arah dan tujuan institusi atau lembaga yang dipimpin. Berikut ini merupakan ulasan materi
             Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.



















             Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan
             seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan,  persatuan, toleransi, tanggung jawab

             dan penghargaan akan hidup. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi

             dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:


             1.  Individu lawan masyarakat (individual vs community)

             2.  Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

             3.  Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
             4.  Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)



                 Secara lebih rinci, berikut adalah penjelasan dari keempat paradigma tersebut:


             A.   Individu lawan masyarakat (individual vs community)

                 Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah

                 kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara

                 kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok
                 besar.



                 “Individu” di dalam paradigma ini tidak selalu berarti “satu orang”. Ini juga dapat berarti kelompok

                 kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar. Seperti juga “kelompok” dalam
                 paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat berarti kelompok masyarakat
   1   2   3   4   5   6   7