Page 47 - Seni Musik 11 Unit 3 - Kreasi Musik
P. 47
6) Nada 6 (la), maka kemungkinan akor yang dapat dipakai adalah akor: ii (trinada 2 – 4 – 6), IV
(trinada 4 – 6 – 1), atau vi (trinada 6 – 1 – 3)
7) Nada 7 (si), maka kemungkinan akor yang dapat dipakai adalah akor: iii (trinada 3 – 5 – 7), V
(trinada 5 – 7 – 2), atau vii0 (trinada 7 – 2 – 4).
Memberikan akor juga tidak selalu pada hitungan pertama tiap birama. Memanfaatkan sinkopasi
pada beat yang tepat juga mampu menambah daya guna akor pada lagu Anda. Sekali harus
ditegaskan, pedoman tersebut bukan pedoman mutlak. Itu hanyalah alternatif bagi Anda yang
benar-benar belum dapat merasakan feel dari sebuah melodi. Langkah terbaik adalah melatih
pendengaran dan membiasakan diri menggunakan akor. Hal ini tentu akan semakin
meningkatkan kualitas penggunaan akor untuk aransemen Anda sehingga nuansa lagu menjadi
lebih indah.
b. Akor dalam tangga nada C
Dalam mengiringi lagu-lagu dengan nada dasar C, Anda menggunakan akor C sebagai akor
tonika atau akor dasar. Berdasarkan hal tersebut akor-akor dalam tangga nada C adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3.1
Akor pokok dan akor sekunder dalam tangga nada C
Identifikasi Akor Penjarian
No Trinada Letak pada Akor pada Diagram
Tingkat Nama Paranada Keyboard Akor Gitar
1 I / Akor I Akor Tonika: C-E-G
C
2 II / Akor ii Akor D-F-A
Supertonika:
Dm
3 III / Akor iii Akor Median: E-G-B
Em
4 IV / akor IV Akor F-A-C
Subdominan:
F
5 V / Akor V Akor G-B-D
Dominan: G
6 VI / Akor vi Akor A-C-E
Submedian:
Am