Page 8 - FARUQ HASAN ASY'ARI - Real.._Neat
P. 8

rasial  bersama  kelompok  etnis  China  dalam  memperoleh  akses  pendidikan.

               Kebijakan pendidikan merupakan kebijakan terpenting yang dihasilkan pemerintah

               kolonial Belanda. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa politik pendidikan bukan

               hanya  bagian  dari  politik  kolonial  akan  tetapi  merupakan  inti  politik  kolonial.

               Kebutuhan  pemerintah  kolonial  Belanda  untuk  menyelenggarakan  pendidikan  di

               tanah jajahan lebih berorientasi pada semangat kolonialisme itu sendiri, yaitu suatu

               bentuk pendidikan sebagai tiang penyangga kekuasaan politik penjajahan (Karsiwan

               & Sari, 2021: 6).


                       Perkembangan  industri

               dan modernisasi pada abad ke

               20 di wilayah Hindia-Belanda

               mengakibatkan              adanya

               permintaan        yang      tinggi

               terhadap      karyawan       yang

               berpendidikan.  Selain  itu,
                                                     Gambar 1.8 Pekerja Industri di abad ke 20
               sebagai  kelanjutan  Politik          Sumber : https://wawasansejarah.com/page/9/

               Etis,  pemerintah  Belanda  mengambil  keputusan  untuk  memberikan  pendidikan

               kepada  kaum  pribumi  Hindia-Belanda.  Kesempatan  pendidikan  tidak  hanya

               diberikan  di  wilayah  Hindia-Belanda  saja,  namun  juga  diberi  kesempatan  untuk

               menempuh pendidikan di negeri Belanda meskipun hanya untuk kalangan tertentu

               saja dan jumlahnya sedikit. Sedangkan di wilayah Hindia Belanda sendiri, ada dua


               penggolongan sekolah pribumi yaitu sekolah untuk kaum elite yang bertujuan untuk
               menyediakan  karyawan  administrasi  untuk  pemerintah  dan  swasta  serta  sekolah


               untuk rakyat kecil yang bertujuan untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung
               (Frank Dhont, 2005: 18-19).







                                                                     SEJARAH SUMPAH PEMUDA | 3
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13