Page 12 - Tugas MGMP
P. 12
Alkana bersifat non polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
mudah larut dalam pelarut organik non polar seperti etanol, dietil eter dan benzena.
Senyawa alkana yang bernilai Mr sama tetapi memiliki struktur bercabang mempunyai
sifat fisik berbeda dengan alkana rantai lurus. Contohnya nilai titik didih dan titik leleh dari
n-butana dan isobutana yang memiliki rumus molekul C 4H10, terlihat pada gambar di bawah.
Hal ini dikarenakan alkana rantai bercabang seperti isobutana memiliki susunan molekul
yang lebih renggang dibandingkan alkana rantai lurus seperti n-butana. Akibatnya interaksi
antar molekul alkana rantai bercabang akan berkurang sehinngga energi yang dibutuhkan
untuk mengatasi gaya antar molekul tersebut lebih kecil. Akibatnya titik leleh dan titik didih
alkana rantai bercabang lebih rendah dibandingkan senyawa dengan rantai lururs.
2. Sifat Fisik Senyawa Alkena
a. Sifat fisik alkena seperti titik leleh, titik didih, kerapatan dan wujudnya adalah :
Titik leleh dan titik didih alkena cenderung mengalami kenaikan dengan
bertambahnya nilai Mr
Kerapatan alkena naik dengan pertambahan nilai Mr. Tetapi nilai kerapatan senyawa
alkena lebih kecil dari air, sehingga bila dicampur dengan air akan membentuk lapisan
yang saling tidak bercampur dimana alkena berada di atas lapisan air.
Pada suhu kamar, senyawa alkena C2-C4 berwujud gas, alkena C5- C17 berwujud cair
dan alkena dengan jumlah atom C lebih tinggi (> C17) berwujud padat.
b. Kelarutan alkena.
Seperti alkana, senyawa alkena bersifat non polar sehingga hanya bisa larut di dalam
pelarut non polar seprti CCl4, benzena dan eter.
Sama halnya dengan alkana, alkena yang memiliki rantai bercabang memiliki titik leleh
dan titik didih lebih tinggi dibandingkan senyawa alkena rantai lurus.
3. Sifat Fisik Senyawa Alkuna
21