Page 11 - Alquran dan Sains
P. 11

11

    kita  rasakan  lewat  indera  kita,  belum  tentu
    merupakan fakta yang sesungguhnya. Seperti ayat

    berikut ini :
                                                      ْ
                                               َ
                ِ باحسلا رَم رمَت  ِ هِو ًةَدماج اَبُ سْتَ َلابِجلا ىرَتو
                                      ِ
                                           ه
                                        َ
                                                          َ َ
                 َ َّ َّ ُْ ه َ َ
                                             َ
                                                   َ
    Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka
    dia  tetap  di  tempatnya,  padahal  ia  berjalan
    sebagai jalannya awan. (QS. An-Naml : 88)
       Titik  tekannya  adalah  pada  kata  :  tahsabuha
       ح
               ح
         ح
     ح
    ( ححح ححح ححححححح احححت)  yang  artinya  kamu  mengira.  Itulah
    kemampuan inderawi kita, cuma bisa mengira.
       Padahal hakikatnya sangat jauh berbeda dengan
    apa yang kita indera. Disitulah Allah SWT memuji
    para ahli sains.
                              oOo

       Dalam  buku  ini  Penulis  ingin  mengeksplorasi

    hubungan  antara  Al-Quran  dan  Sains.  Yang  jadi
    objek  diskusi  utama  adalah  perhatian  Al-Quran
    terhadap  sains  dengan    menganjurkan  kita
    menguak  misteri  sains  dan  memuji  mereka  yang
    punya sains.

       Selain  itu  menarik  juga  untuk  kita  amati
    perbandingan  jumlah  ayat  yang  diklaim  sebagai
    ayat sains dan ayat hukum, karena ternyata lebih
    banyak ayat yang bicara tentang sains ketimbang

    ayat yang bicara tentang hukum.
       Namun ketika diskusi tentang kesesuaian antara
    Al-Quran  dengan  sains,  kita  yang  selama  ini

    terlanjur beranggapan bahwa Al-Quran itu sangat
    ilmiyah  dikejutkan  dengan  ayat-ayat  yang  justru
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16