Page 3 - Sinar Tani Edisi 4086
P. 3

MIMBAR PENYULUHAN                                                          Edisi 14 - 20 Mei 2025  |  No. 4086  Tahun LV                 3

          Investasi pada Penyuluh                                                                                       sistem insentif yang adil.

                                                                                                                           Sebab, hampir seluruh aktivitas
                                                                                                                        PPL berada di lapangan—menyusuri
          dan Petani, Kunci Utama                                                                                       sawah, berdiskusi di posko tani,
                                                                                                                        hingga
                                                                                                                                   mendampingi
                                                                                                                                                    petani
                                                                                                                        mengelola  lahan secara langsung.
                                                                                                                        Tanpa dukungan memadai, potensi
          Swasembada Pangan                                                                                             mereka akan terhambat.  percepatan
                                                                                                                           Instruksi Presiden dan Menteri
                                                                                                                                      untuk
                                                                                                                        Pertanian
                                                                                                                        swasembada pangan pada 2025
                                                                                                                        menuntut  kerja  kolaboratif yang
                                                                                                                        tidak  biasa.  Program  intensifikasi
            Bergerak dari sawah, para penyuluh menjadi ujung tombak swasembada                                          dan  ekstensifikasi  pertanian  perlu
             dengan menggerakkan petani dengan ilmu, semangat, dan solusi nyata                                         ditopang dengan ketersediaan air
                                                                                                                                                     yang
                                                                                                                                        infrastruktur
                                                                                                                        yang
                                                                                                                               cukup,
                                        demi ketahanan pangan bangsa.                                                   layak, serta kepastian akses petani
                                                                                                                        terhadap pupuk dan benih.
                                                                                                                           Dalam hal ini, penyuluh kembali
                                                                                                                        berada di garis depan—menjadi
                                                                                                                        penghubung     antara   kebutuhan
                                                                                                                        petani   dan   respons   kebijakan
                                                                                                                        pemerintah.
                                                                                                                           Di sisi lain, evaluasi terhadap
                                                                                                                        kegiatan  penyuluhan  menjadi hal
                                                                                                                        penting yang kerap terabaikan. Tanpa
                                                                                                                        mekanisme monitoring yang jelas,
                                                                                                                        sulit menilai apakah pendekatan
                                                                                                                        yang dilakukan selama ini efektif.
                                                                                                                           Maka,   perlu   adanya   sistem
                                                                                                                        pelaporan yang transparan, serta
                                                                                                                        pelibatan  perguruan  tinggi dan
                                                                                                                        lembaga riset dalam menilai kinerja
                                                                                                                        penyuluhan secara berkala.
                                                                                                                    Agincourt Resources
                                                                                                                           Target   swasembada     pangan
                    residen Republik Indo-    masyarakat tani, sekaligus penggerak   merupakan hal mutlak. Program      2025 bukan sekadar ambisi politik,
                    nesia Prabowo Subianto    pembangunan pertanian berbasis       penyuluhan harus disusun berbasis    tetapi kebutuhan strategis bangsa.
                    telah menegaskan bahwa    lokalitas.                           kebutuhan nyata petani di lapangan   Ketahanan pangan adalah fondasi
                    pemerintah tidak akan        Dalam dunia  pertanian  yang      dan kondisi spesifik daerah masing-  kedaulatan negara.
                    berhenti pada capaian     makin kompleks akibat perubahan      masing.                                 Oleh karena itu, investasi terbesar
       Pswasembada                  pangan,   iklim,  dinamika   pasar,   hingga      Artinya, penyuluh harus memiliki   harus diberikan kepada manusia—
          tetapi justru akan memperluas dan   tekanan   lahan,  penyuluh   hadir   kapasitas   analisis  wilayah  dan   dalam hal ini para penyuluh dan
          memperkuat strategi pembangunan     sebagai jembatan antara kebijakan    pemetaan  potensi lokal.  Misalnya,   petani—sebagai   pelaku    utama
          pertanian nasional.                 nasional dan praktik pertanian di    potensi lahan tadah hujan di satu    perubahan. Tanpa mereka, teknologi
            Melalui  program cetak  sawah,    tingkat tapak.                       wilayah   membutuhkan      strategi  akan sia-sia, dan program sebaik
          distribusi  pupuk,   peningkatan       Penyuluhan pertanian dikatakan    berbeda    dibandingkan    dengan    apapun tidak akan menyentuh akar
          akses  teknologi,  hingga  penyediaan   berhasil  apabila  mampu  mengubah   daerah  dengan  infrastruktur  irigasi   persoalan.
          sarana produksi lainnya, pemerintah   pengetahuan,  keterampilan,  dan   lengkap.                                Kini   saatnya   menempatkan
          menargetkan     lahirnya   sistem   sikap petani. Dari petani yang pasif    Di sinilah pentingnya keterpaduan   penyuluh sebagai pilar utama dalam
          pertanian yang lebih tangguh dan    menjadi petani yang adaptif, inovatif,   antara sektor pertanian dengan sektor   pembangunan pertanian. Dengan
          mandiri.                            dan mandiri dalam mengambil          lain  seperti  Kementerian  Pekerjaan   dukungan  yang  tepat,  gerakan
            Dalam    kerangka    besar   ini,  keputusan. Perubahan ini bukan      Umum untuk pengembangan irigasi,     penyuluh dapat menjadi kekuatan
          peran  penyuluh  pertanian  menjadi   pekerjaan mudah.                   atau Kementerian BUMN dalam          penggerak    yang    tidak  hanya
          sangat vital, bukan hanya sebagai      Diperlukan   pendekatan   parti-  pengadaan alat dan mesin pertanian   mewujudkan swasembada pangan,
          penyambung     kebijakan,   tetapi  sipatif yang menempatkan petani      (alsintan).                          tetapi juga mengantarkan petani
          sebagai agen perubahan di akar      sebagai subjek, bukan sekadar objek     Gerakan     penyuluhan     tidak  Indonesia menuju kemandirian dan
          rumput, yang berhadapan langsung    pembangunan. Karena itu, penyuluh    bisa berjalan sendiri. Diperlukan    kesejahteraan yang berkelanjutan.
          dengan    petani   dalam    upaya   harus   membekali    diri  dengan    dukungan      regulasi,  anggaran,
          merombak cara pandang dan cara      pengetahuan terkini, kemampuan       dan kelembagaan yang kuat dari       Penulis: Hasan Latuconsina
          kerja mereka.                       komunikasi yang baik, serta integritas   pemerintah pusat hingga daerah.   Penyuluh Pertanian Pusat
            Penyuluh pertanian hari ini tidak   moral yang tinggi agar menjadi     Pemerintah    harus    memastikan
          lagi cukup hanya menyampaikan       teladan di tengah masyarakat.        bahwa Penyuluh Pertanian Lapangan
          teknologi   baru    atau   jadwal      Dalam konteks pembangunan         (PPL)  mendapatkan  fasilitas  yang
          tanam. Mereka adalah fasilitator    swasembada pangan, kesinergian       memadai,    mulai   dari  pelatihan
          pengetahuan,  motivator  di tengah   antara   penyuluh    dan   petani   berkala, sarana transportasi, hingga




            Penelitian di Malaysia, Singapura dan Indonesia


                  ali ini saya meringkasan berita perkembangan   Kemudian  Singapura    memilih     terus   dana riset swasta baru mencapai sekitar
                  penelitian di Indonesia, Singapura dan   mempertahankan     daya  kompetitifnya  dalam    20%, yang meski nampak kecil sebenarnya justru
                  Malaysia  yang  dikutip  dari  CNN.  Malaysia   riset dasar.  Meski ada berbagai bidang yang   menjadi peluang untuk terus digenjot di tengah
          Kdan Singapura sudah mengambil langkah           dipilih, fokus  Singapura ada pada  manufaktur  dan   keterbatasan APBN.
           langkah dalam bidang penelitian yang sesuai     rekayasa tingkat lanjut (advanced) dengan tujuan   Seperti dikutip dari tabloidsinartani.com, Wakil
           dengan perkembangan masa depan.                 mengembangkan teknologi manufaktur mutakhir      Menteri Pertanian, Sudaryono saat berkunjung ke
              Fokus riset di Indonesia dari laman publikasi   untuk meningkatkan produktivitas dan daya     Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman
           Kementerian  riset  dikti  ada  delapan  bidang  fokus   saingnya secara global.                 Penyegar dan Industri (BRMPTRI) di Parungkuda,
           riset utama, yaitu: pangan, energi terbarukan,     Dua negara ini juga patut dicontoh dalam      Sukabumi, Jumat (9/5) mengakui, produksi tanaman
           kesehatan   (termasuk   pengembangan    obat),  diversifikasi  sumber  pendanaan  risetnya  untuk   perkebunan di Indonesia saat ini masih banyak
           transportasi,  rekayasa  keteknikan,  pertahanan  mengurangi ketergantungan dari pemerintah.     ketinggalan dari negeri lain.
           keamanan, kemaritiman, dan sosial humaniora,    Malaysia kini mendapatkan sekitar 40% dana riset   Meski secara riset, Indonesia lebih unggul dari
           pendidikan, seni, dan budaya.                   dari sektor swasta dan bertekad memaksa industri   negara lain, tapi di tingkat petani produktivitasnya
              Sedangkan Malaysia, memilih langsung fokus   terus menaikkan anggaran penelitian hingga 70%   masih rendah.  Untuk itu, kita harus didukung
           pada sektor kecerdasan buatan (AI), keamanan siber,   dalam  5  tahun  ke  depan.  Sementara Singapura   kebijakan atau political will pemerintah. Apalagi
           inovasi digital, dan teknologi semikonduktor, sejalan   sudah mencapai 60% saat ini melebihi anggaran   Presiden ingin komoditas perkebunan menjadi
           dengan ambisinya  membangun ekonomi digital     riset dari pemerintah.                           posisi top nomor satu dunia.
           dan berbasis inovasi pada tahun 2025.              Bagaimana dengan Indonesia? Ternyata angka                           Sumber : CNN/Sinartani
   1   2   3   4   5   6   7   8