Page 21 - e-LiteS 1_Jamur Basidiomycota
P. 21
ke Pemerintah belum juga mendapat "lampu hijau". Padahal di beberapa negara,
menurut Peneliti Budidaya Jamur Pangan Pusat Penelitian Biologi LIPI Iwan Saskiawan,
penelitian terhadap jamur-jamur bersifat halusinosic ini sangat maju, tidak heran justru
ada yang mengembangkannya menjadi obat, tidak hanya berhenti sebagai pangan
fungsional.
Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa riboflavin, asam ni-
kotinat, pantothenat, dan biotin (vitamin B) dalam jenis-jenis jamur masih terpelihara
dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Selain itu, jamur juga mengandung senyawa
yang bersifat antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan. Karena khasiatnya, kata
Iwan, jamur dapat juga dimasukkan ke dalam kategori pangan fungsional. Jika fungsi
obat terhadap penyakit bersifat kuratif, pangan fungsional dapat dikonsumsi tanpa dosis
tertentu, dapat dinikmati sebagaimana makanan pada umumnya, sebagai diet atau menu
sehari-hari lezat dan bergizi.
Sejauh ini, menurut dia, informasi tentang pengembangan jamur yang bisa mem-
buat halusinasi tersebut belum diterima Kementerian Pertanian, dan pihaknya pun belum
pernah menemukannya. Sehingga sesuai dengan penjelasan BPOM tertanggal 28 Oktober
2017, produk keripik jamur yang berasal atau tumbuh dari media berupa tahi sapi yang
memberikan efek halusinasi dan yang beredar dengan logo Snack Good merupakan ilegal
karena tidak terdaftar.
Sumber: LIPI, 2017
Setelah kalian membaca dan memahami Wacana 3, maka analisislah jenis dan ciri– ciri
yang dimiliki oleh jamur yang dimaksud. Ceritakan kembali kasus yang terjadi pada Waca-
na 3 dalam paragraf mengalir, jelas sesuai EYD dan mencakup urutan 5W (What, Who,
Where, When, Why). [Klik di sini untuk menjawab]
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………..…………………………………………………………... e-LiteS
12