Page 112 - Buku 11 BUKU PINTAR FIKIH, AKHLAK DAN ADAB
P. 112
16. Mengapa para ulama menyatakan demikian?
Karena dalam mengeluarkan zakat, harus ada niat
yang jelas. Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda: "Sesungguhnya setiap amal itu tergantung
pada niatnya." Maka, jika seseorang membayarkan
zakat untuk orang lain tanpa adanya perwakilan atau
izin, timbul masalah dari sisi niat, karena ia
mengeluarkan zakat tanpa niat dari orang yang
berhak mengeluarkannya. Oleh karena itu, niat tetap
menjadi syarat utama.
17. Kapan zakat fithri menjadi wajib?
Zakat fitrah menjadi wajib ketika matahari terbenam
pada malam hari raya („Id). Jika seseorang memiliki
anak yang lahir setelah matahari terbenam pada
malam hari raya, maka tidak wajib baginya
membayar zakat fitrah untuk anak tersebut, tetapi
dianjurkan (mustahab). Sebaliknya, jika seseorang
meninggal sebelum matahari terbenam pada malam
hari raya, maka zakat fitrahnya juga tidak wajib,
karena ia meninggal sebelum sebab kewajiban itu
ada.
Dalilnya sebagai berikut:
1) Hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu „anhuma:
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan.”
2) Karena zakat ini disebut “shadaqatul fithr” yang
disandarkan kepada “fithr” (berbuka puasa), dan
berbuka puasa Ramadhan terjadi saat matahari
terbenam pada malam Idul Fitri.
112

