Page 25 - Buku 11 BUKU PINTAR FIKIH, AKHLAK DAN ADAB
P. 25
7) Dicatat sebagai orang yang shalat hingga kembali
ke rumah
Jika seorang berangkat ke masjid berniat untuk shalat,
kemudian ia berdiam diri di masjid, maka selama ia
berada di majelis ilmu dan selama ada di masjid, ia
terus dicatat sebagai orang yang sedang shalat hingga
kembali ke rumah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah
Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda:
ِ
ِِ
ِ
ِ
فِ فاك ،دجسمْ لا ىتَأ َُّ ثُ ،وتيػب فِ مكُ دحَأ َ أَّ ضوػت اذإ ِ
َ َ
ُ
َ َ َ
َ
ْ َ
َْ
ْ َ
َ
ٍ
ِ
ينػب كبشو .اَ ذَ كى لعفػي َ لَف ،عجرػي َّ تَّح ة َ لَص
َّ
ْ
َ
َ َ
َ َ َ
َ
َ َْ
َ
ََْ
َ
ْ
ِِِ َ
وعباصَأ
“Jika seseorang berwudhu di rumah, kemudian
mendatangi masjid, maka ia terus dicatat sebagai
orang yang shalat hingga ia kembali. Maka janganlah
ia melakukan seperti ini.. (kemudian beliau
42
mencontohkan tasybik dengan jari-jarinya)”
Tasybik artinya menjalin jari-jemari.
8) Dicatat amalannya di „illiyyin
Jika seorang berangkat ke masjid berniat untuk shalat,
kemudian setelah shalat ada pengajian (majelis ilmu)
hingga waktu shalat selanjutnya (semisal pengajian
antara maghrib dan isya), maka ia terus dicatat amalan
kebaikan yang ia lakukan di masjid, di „illiyyin.
Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu 'anhu,
Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda:
25

