Page 32 - Buku 11 BUKU PINTAR FIKIH, AKHLAK DAN ADAB
P. 32
5) Tidak menganggap fardhu shalat sebagai sunnah.
6) Suci dari dua hadats, baik hadats besar maupun
kecil.
7) Suci dari najis, baik di pakaian, tubuh, dan
tempat.
8) Menutup aurat
9) Menghadap kiblat, kecuali shalat nafilah
(Sunnah) yang dilakukan dalam safar yang
mubah atau saat melakukan shalat khauf (yaitu:
shalat dalam keadaan genting, seperti dalam
keadaan perang yang tidak memumgkinkan
baginya untuk menghadap qiblat).
10) Tidak berbicara dengan sengaja, (meski hanya
satu huruf yang bisa dipahami).
11) Tidak banyak bergerak. (tidak lebih dari 3
gerakan berturut-turut)
12) Tidak makan dan minum (meski sedikit, kecuali
dalam keadaan lupa).
13) Tidak meragukan niat takbiratul ihram saat
sedang melakukan rukun qauli (bacaan) atau fi'li
(gerakan), atau keraguannya terhadap suatu
rukun shalat tidak berlangsung lama. (seperti:
orang yang ragu apakah dia sedang duduk
diantara dua sujud ataukah duduk tasyahud,
maka ia boleh duduk sambil mengingat-ingat,
namun lama mengingat tidak boleh melewati
satu rukun). .
14) Tidak mempunyai niatan untuk menghentikan
shalat atau raguragu dalam menghentikannya.
15) Tidak menggantungkan penghentian shalat
51
dengan sesuatu.
32

