Page 14 - Buku 13 Karakteristik Pendidik yang Sukses
P. 14
Oleh karena itu, diperlukan usaha maksimal dan kerja
keras dalam memperbaiki anak-anak, memperbaiki
kesalahan mereka secara terus-menerus, serta
membiasakan mereka dengan kebaikan. Ini adalah jalan
para nabi dan rasul. Nabi Nuh mengajak putranya untuk
beriman, Nabi Ibrahim mewasiatkan anak-anaknya untuk
beribadah hanya kepada Allah, dan demikianlah para nabi
lainnya.
Imam Al-Ghazali rahimahullah dalam risalahnya Ayyuhal
Walad mengatakan bahwa:
ِ
ِ
ِ
َّ
ِ
َّ
ِ
ج ِ رٌِو ،كوَّ شلا عَ لق ي يذلا ِ حلَّفْ لا لعف وبشي :ةيبرَّ تلا نَعم
َ
ُْ
ْ
ْ
َ
ْ
ََْ
ُ َ
ُ َ
ْ ُ ُ َ ْ
َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
لمْ كيو ،وتاب ن نسحيل ؛ِ عرَّ زلا يْ ب نم ةيبنجَْ لْا تاتابَّ نلا
ََّ
ُ َ
َ
َْ
َ
َْ ْ
ْ
َ ُ ََ ُ َ َ ُ ْ َ
وع ير
َُُْ
“makna pendidikan mirip dengan pekerjaan seorang
petani yang mencabut duri dan menghilangkan tanaman
liar dari antara tanaman utama, agar tanamannya tumbuh
dengan baik dan sempurna.” 8
Ibnu Qayyim rahimahullah juga menegaskan pentingnya
tanggung jawab ini dan mengemukakan perkataan yang
bermanfaat. Ia berkata:
"Sebagian ulama mengatakan bahwa Allah akan
menanyakan pertanggungjawaban seorang ayah terhadap
anaknya pada hari kiamat sebelum Dia menanyakan anak
tentang ayahnya. Sebab, sebagaimana seorang ayah
8
Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali.
Ayyuhal Walad. (Jeddah: Darul Minhaj, 1435H), 60
9

