Page 17 - materi 12.docx
P. 17

Selain itu, first conditional sentence juga bisa digunakan untuk memberikan instruksi atau
               nasihat. Namun, yang digunakan bukanlah ‘will’ lagi, tetapi imperative mood. Imperative
               adalah bentuk kata kerja, lebih tepatnya suasana hati. Bentuk ini mengungkapkan sebuah
               perintah, tuntutan, perintah, permintaan eksplisit dan sebagainya.

               e. If you don’t like coffee, don’t drink it.  = Jika kamu tidak menyukai kopi, jangan diminum.

               f. Listen to me carefully if you don’t want to miss a thing.  = Dengarkan aku baik-baik jika
               kamu tidak ingin melewatkan apa pun.

               3. Conditional Sentence Type 2
                       Conditional sentence type 2, atau second conditional sentence adalah kalimat
               pengandaian yang digunakan untuk mengungkapkan ketika konsekuensi atau hasilnya bisa
               terwujud walaupun kemungkinannya sangat kecil untuk hal itu terwujud. Second conditional
               sentence sangat cocok digunakan untuk mengungkapkan mimpi dan angan-angan. Walaupun
               belum tentu bisa terjadi, tapi bisa juga menjadi kenyataan. Second conditional sentence
               menggunakan would, could dan might yang digunakan untuk menjelaskan seberapa besar
               kondisi tersebut akan terjadi.

               Rumus: if + past tense, past future

               past future + if + past tense

               Contoh kalimat:

               a. If I became the President of this country, I will pay more attention to the education sector.
               = Jika aku menjadi presiden di negara ini, aku akan lebih memperhatikan sektor pendidikan.

               (Kalimat di atas tentunya mengungkapkan sebuah pengandaian tentang apa yang ingin
               dilakukan si penutur jika dia menjadi presiden. Dia menggunakan second conditional
               sentence, berarti dia berpikir bahwa mimpinya menjadi presiden hanya angan-angan belaka.)

               b. If I owned an amusement park, I might open it up to 24 hours.  = Jika aku punya taman
               hiburan, aku mungkin akan membukanya sampai 24 jam.

               (Dari kalimat di atas, kita bisa mengetahui bahwa si penutur tidak mempunyai taman hiburan,
               dan mungkin saja hal itu bisa terjadi, namun kemungkinan untuk mimpi itu terjadi sangatlah
               kecil.)

               c. If I won the lottery, I would go on a trip around the world with you.

               (Kalimat di atas berarti dia akan mengajak temannya keliling dunia jika menang lotre, namun
               kemungkinannya sangat kecil bahwa si penutur memenangkan lotre.)

               Ketika menggunakan second conditional sentence untuk memberi nasihat, biasanya
               menggunakan frasa ‘if i were’,

               d. I wouldn’t be thinking about it if I were you.  = Aku tidak akan memikirkan hal itu jika aku
               menjadi kau.
               e. If I were you, I would continue my study to get a master’s degree.  = Jika aku jadi kamu,
               aku akan melanjutkan studiku untuk mendapatkan gelar master.
   12   13   14   15   16   17   18