Page 17 - Media Pembelajaran Shofa Niha
P. 17
Ksp = s . (2s)2 = 4s3
= 3√KsP
4
contoh soal :
Tentukan kelarutan CaF2 dalam air jika Ksp CaF2 = 4,0 x 10−11 .
Jawab : Misalkan kelarutan CaF2 dalam air = s maka :
CaF2 (s) ⇄ Ca2+ (aq) + 2F- (aq)
S s 2s
Ksp CaF2 = [Ca2+].[ 2F-]2
4,0 x 10−11 = s x (2s)2 = 4s3
s3 = 4,0 / 4 = 1
s = 3√1 x 10−11
= 2,15 x 10−4 M
4. Memprediksi Terbentuknya Endapan
Salah satu ciri reaksi kimia adalah terbentuknya endapan. Konsep Ksp dapat
digunakan untuk meramalkan apa suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak.
Terbentuknya endapan atau tidak pada akhir proses reaksi tergantung pada molaritas
ion-ion dipangkatkan dengan koefisiennya. Hasil kali molaritas awal dari ion-ion
dalam larutan, dengan asumsi larutan terionisasi sempurna disebut kuotion reaksi.
Kuotion reaksi disimbolkan “Qc”. Jika harga Ksp dan Qc dibandingkan, maka dapat
diketahui apakah reaksi kimia membentuk endapan atau tidak.
Untuk mengetahui apa larutan dalam keadaan belum jenuh, tepat jenuh atau
terbentuk endapan dapat dilihat dari harga Qc-nya, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Qc < Ksp berarti larutan belum jenuh, belum terbentuk endapan.
b. Qc = Ksp berarti larutan tepat jenuh, tetapi belum terbentuk endapan.
c. Qc > Ksp berarti larutan lewat jenuh terbentuk endapan.
Contoh soal :
a. Larutan Mg(OH)2 tersusun atas 0,10 mol/L ion Mg2+ dan 0,2 mol/L ion OH Hasil
kali kelarutan ion – ion Mg(OH)2 sebagai berikut :
Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)
Q = [Mg2+] [OH-]2
= (0,1)(0,2)2
= 4,0 x 10-3 mol/L
Ksp Mg(OH)2 = 1,8 x 10-11 oleh karena Q > Ksp, maka terbentuk endapan Mg(OH)2
12