Page 3 - PROYEK PP5RA Pak Mulki
P. 3
Sejarah Listrik
Sejak zaman kuno, manusia telah mengalami fenomena listrik meski
belum memahaminya secara ilmiah. Pada 2750 SM, penduduk Mesir Kuno
menyebut ikan listrik sebagai "Guntur dari Nil" dan percaya bahwa
sengatannya melindungi ikan lain. Fenomena serupa juga dicatat oleh
Yunani Kuno, Romawi, dan Arab, yang mengamati efek mati rasa dari
sengatan lele atau pari listrik. Bahkan, sengatan ini digunakan sebagai
terapi untuk penyakit seperti pirai dan sakit kepala. Thales dari Miletos
pada 600 SM mencatat bahwa amber yang digosok dapat menarik benda
ringan, meski ia keliru menganggapnya sebagai magnetisme.
Penelitian listrik mulai berkembang di abad ke-17. William Gilbert
membedakan listrik statis dari magnetisme dan menciptakan istilah
"electricus," yang menjadi asal kata "electricity." Pada abad ke-18,
Benjamin Franklin menunjukkan bahwa petir adalah fenomena listrik
melalui eksperimen layang-layang terkenalnya pada 1752. Di akhir abad
itu, Luigi Galvani menemukan biolistrik, membuktikan bahwa listrik
adalah medium yang digunakan sel saraf untuk mengirimkan sinyal ke
otot. Alessandro Volta kemudian menciptakan baterai pertama pada
1800, membuka jalan bagi riset lebih lanjut dengan sumber energi yang
stabil.
Penemuan penting lainnya muncul pada awal abad ke-19. Hans Christian
Ørsted dan André-Marie Ampère menemukan hubungan antara listrik dan
magnetisme (elektromagnetisme), sementara Michael Faraday
menciptakan motor listrik pertama pada 1821. Georg Ohm menyusun
hukum kelistrikan yang menganalisis arus dalam sirkuit pada 1827. James
Clerk Maxwell pada 1861–1862 menyatukan teori listrik, magnet, dan
cahaya dalam karyanya, yang menjadi fondasi bagi ilmu fisika modern.
2