Page 4 - PROYEK PP5RA Pak Mulki
P. 4
Abad ke-19 juga menandai perubahan besar dalam aplikasi kelistrikan.
Para tokoh seperti Thomas Edison, Nikola Tesla, dan George
Westinghouse mengembangkan teknologi yang membawa listrik ke
dalam kehidupan sehari-hari, mendukung Revolusi Industri Kedua. Pada
1887, Heinrich Hertz menemukan efek fotolistrik, di mana cahaya
ultraviolet mempermudah percikan listrik. Albert Einstein pada 1905
menjelaskan efek ini dalam teori kuantumnya, yang akhirnya
membuatnya meraih Nobel Fisika pada 1921. Efek fotolistrik ini juga
menjadi dasar teknologi panel surya modern.
Perkembangan solid-state dimulai pada awal 1900-an dengan detektor
"cat’s whisker," yang digunakan dalam penerima radio. Penemuan
transistor pada 1947 menjadi tonggak penting, menggantikan tabung
vakum dan memungkinkan penciptaan perangkat elektronik modern.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Transistor, dengan tiga terminal utama (Basis, Emitor, dan Kolektor),
menjadi komponen vital dalam penguat sinyal dan saklar elektronik.
Komponen solid-state seperti transistor, RAM, chip mikroprosesor, dan
LED terus berkembang sejak 1950-an. Teknologi ini menggantikan
perangkat mekanis seperti cakram keras dengan solid-state drive.
Transistor juga memainkan peran penting dalam rangkaian analog
(seperti penguat suara) dan rangkaian digital (seperti gerbang logika
dan memori). Listrik, yang awalnya hanya keingintahuan ilmiah, kini
menjadi elemen mendasar dalam kehidupan modern, menggerakkan
peradaban manusia ke arah yang lebih maju.
3