Page 7 - Draft Ebook_Prototipe
P. 7
menggunakan pengetahuan dan kemampuannya. Ada dua jenis kompetensi yang diperlukan
oleh pustakawan yaitu kompetensi profesional dan perorangan (Salmubi, 2005). Kompetisi ini
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Pertama, kompetisi sebagai mekanisme strategi. Kedua,
kompetisi sebagai tindakan yaitu kontrol atas produksi dari pengetahuan produk yang
dimiliki. Ketiga, kompetisi sebagai budaya yaitu cara atau perilaku yang dilakukan untuk
merespon pengaruh sistem pasar.
Sedangkan menurut Wendy Carlin (2001 : 67-68) ada dua cara utama dimana kompetisi
bekerja. Pertama melalui insentif (incentives) harapan kemajuan dalam teknologi, organisasi
dan upaya yang dilakukan perusahaan dengan memberikan tambahan penghasilan atau
pengembangan kapasitas pustakawan. Kedua melalui seleksi (selection), melakukan ujian
kompetensi pustakawan dalam periode tertentu.
Berbicara masalah kompetensi pustakawan di Indonesia sampai saat ini belum memiliki
pedoman yang jelas untuk dijadikan acuan, baik itu indikatornya, ukurannya, sistemnya,
maupun aturan mainnya bagaimana? Dan siapa saja pihak yang berwenang untuk menguji dan
menilai kompetensi ini; Apakah pejabat fungsional Pustakawan yang ditunjuk, Perpustakaan
Nasional, atau Lembaga lain yang berkompeten dan berkepentingan dibidang ilmu tersebut.
Serta, pedoman mana yang akan digunakan, apakah UU Perpustakaan No.43 Tahun 2007,
Keputusan MENPAN No. 132 Tahun 2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan,
atau Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008.
Saat ini, para pustakawan di Perpustakaan Nasional sedang bekerja keras untuk membuat
standar kompetensi ini, mengingat Perpustakaan Nasional sebagai pembina untuk semua
pustakawan dan perpustakaan di Indonesia. Selain standar pustakawan, harus ada standar
koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, penyelenggaraan dan pengelolaan. Tugas berat
tetapi mulia ini yang telah diamatkan oleh UU No.43/2007 tentang perpustakaan, bahwa
pustakawan harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional (pasal 11). Kalau
profesi dosen dan guru sudah atau sedang dilakukan sertifikasi, dengan melakukan
pemberkasan portofolio, bagitu juga halnya dengan Pustakawan untuk mengumpulkan angka
kredit yang disesuaikan dengan besaran angka yang dibutuhkan harus dicapai dalam setiap
jenjang golongan untuk mendapatkan kenaikan pangkat dan tunjangan profesi. Misalnya,