Page 74 - E-MODUL STEM-PJBL UNSUR GOLONGAN HALOGEN
P. 74
Di dalam proses tersebut, gas H2 dan Cl2 yang terbentuk tidak boleh bercampur karena
dapat bereaksi dengan hebat. Terdapat dua macam sel elektrolisis untuk mengatasi hal
ini, yaitu sel diafragma dan sel merkuri. Sel diafragma terdiri dari anoda karbon dan
katoda besi/baja. Anoda dan katoda dipisahkan oleh diafragma asbestos berpori yang
berfungsi mencegah percampuran gas H2 dan Cl2. Selain itu, diafragma asbestos juga
-
berfungsi mencegah difusi ion OH ke anoda karena dapat bereaksi dengan Cl2. Larutan
NaCl pekat ditambahkan melalui bagian atas sel dan merembes perlahan melalui
diafragma. Pada saat mengenai katoda besi, air tereduksi, dan membentuk H2. Sementara
-
di anoda, Cl teroksidasi menjadi Cl2.
Reaksi elektrolisisnya adalah:
-
Katoda : 2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH (aq)
-
Anoda : 2 Cl (aq) Cl2(g) + 2e
-
-
Sel : 2 Cl (aq) + 2H2O(l) 2OH (aq) + H2(g) + Cl2(g)
Atau : 2NaCl(aq) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Pada sel merkuri digunakan anoda karbon dan katoda merkuri cair. Reaksi pada
+
katoda melibatkan reduksi ion Na menjadi Na yang larut dalam Hg cair. Larutan Na-Hg
(amalgam) ini lalu dipompa ke bagian lain, dimana Na-Hg direaksikan dengan air
membentuk H2 dan NaOH.
Reaksi elektrolisisnya:
Katoda:
+
2Na (aq) + 2e 2Na(s)
2Na(s) + 2Hg(l) 2NaHg(l)
+
-
2NaHg(l) + 2H2O(l) 2Na (aq) + 2OH (aq) + H2(g) + 2Hg(l)
Anoda:
-
2Cl (aq) Cl2(aq) + 2e
2NaCl(aq) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(aq)
62