Page 50 - E-Modul Unsur Golongan Halogen
P. 50

STEM



                       Tugas Proyek III mengintegrasikan muatan Science dalam memahami daya oksidasi

                       halogen dan daya reduksi halida. Daya pengoksidasi halogen menurun atau berkurang
                       dari atas ke bawah dalam satu golongan pada sistem periodik unsur yaitu dari Cl2 ke


                       I2. Jadi, urutan daya pengoksidasi ion halogen dari yang terkuat yaitu Cl2 > Br2 > I2.
                       Daya pereduksi ion halida semakin kuat atau bertambah dalam satu golongan pada

                                                                   -
                                                       -
                                                            -
                       sistem periodik unsur yaitu dari Cl  ke I . Jadi, I  merupakan reduktor terkuat sedangkan

                         -
                       Cl  merupakan reduktor terlemah, sehingga urutan daya pereduksi halida yang terkuat
                       yaitu I  > Br  > Cl . Integrasi Engineering dalam proyek ini yaitu langkah-langkah
                             -
                                         -
                                   -
                       yang dilaksanaan saat  pengerjaan proyek.  Integrasi  Technology  dalam proyek ini
                       yaitu  alat-alat  yang  digunakan.  Integrasi  Matchematics  dalam  proyek  ini  yaitu

                       perhitungan jumlah larutan atau zat yang digunakan dalam percobaaan.






                   C         Anomali Fluorin



                   Anomali fluorin jika dibandingkan dengan unsur-unsur segolongannya sebagai berikut:


                   A.  Energi ikatnya relatif kecil (hanya 155 kJ/mol)

                        Secara umum energi ikatan halogen, X2 berkurang dari atas ke bawah dalam satu

                  golongan. Hal ini berlaku untuk tiga anggota yang berada di bawah F2, yaitu: Cl2 (240

                  kJ/mol), Br2 (190 kJ/mol), Br2 (190kJ/mol), dan I2 (149Kj/mol). Jika didasarkan pada
                  ekstrapolasi  tiga  data  tersebut,  maka  energi  ikat  F2  adalah  sekitar  300kJ/mol,  namun

                  faktanya hanya 155kJ/mol. Lemahnya ikatan F-F tersebut diduga disebabkan oleh tolakan
                  antara sesama pasangan elektron yang terdapat pada kedua atom pada molekul F2.


                   B.  Keterbatasan ikatan


                        Seperti unsur-unsur periode dua yang lain, fluorin terbatasi oleh aturan oktet dalam

                  pembentukan senyawa kovalen. Jadi, fluorin hampir selalu membentuk hanya satu ikatan
                                                                       +
                  kovalen, salah sau kekecualiannya adalah pada ion H2F .





                                                           38
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55