Page 56 - Buku 2 Menggali Faedah + Referensi
P. 56
Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam menjelaskan perbedaan
antara orang yang senantiasa mengingat Allah dan orang yang
tidak mengingat-Nya, bahwa perbedaannya seperti perbedaan
antara yang hidup dan yang mati dalam hal manfaat dan
keindahan penampilannya.
Orang yang senantiasa mengingat Allah seperti orang yang
hidup, yang lahiriahnya dihiasi dengan cahaya kehidupan,
batinnya bercahaya dengan ilmu dan makrifat, serta membawa
manfaat. Sebaliknya, orang yang tidak mengingat Allah seperti
orang yang mati, yang lahiriahnya tampak kosong, batinnya
penuh kebatilan, dan tidak memberikan manfaat.
Demikian pula, sebuah rumah disebut “hidup” apabila para
penghuninya senantiasa mengingat Allah. Namun, jika mereka
lalai dari mengingat Allah, rumah itu menjadi seperti “rumah
yang mati.” Penyebutan “hidup” dan “mati” bagi rumah
56
sebenarnya merujuk kepada keadaan para penghuninya.
Dzikir adalah sumber kehidupan jiwa, sebagaimana jiwa (ruh)
adalah sumber kehidupan badan.
Dzikir tidak hanya terbatas pada ucapan tasbih, tahmid, tahlil,
dan takbir, tetapi mencakup segala bentuk ingatan kepada Allah
Ta‟ala dalam hati, pikiran, dan perbuatan. Termasuk dzikir
adalah berdo’a, membaca Al-Quran, thalabul ilmi syar‟i
(belajar ilmu agama), merenungi ciptaan Allah dan lain
sebagainya.
46

