Page 2 - E-BOOK_I GEDE YOGI WIJENDRA_013
P. 2
KATA PENGANTAR
Rasa syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah
kepada penyusun sehingga mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan tulisan ini. Tulisan
sederhana ini merupakan wujud keinginan penulis untukmemberikan informasi kepada pembaca dan
untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar.
Pendidikan ialah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, penelitian
serta pelatihan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan
manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (selanjutnya disingkat PJOK) pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik
dalam bentuk fisik, mental, serta emosional. Sebagai mata pelajaran, PJOK merupakan media
untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan
dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosionalsportivitas-spiritual-sosial), serta
pembiasaan pola hidup sehat yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Tulisan ini berjudul “Permainan Bulutangkis” sesuai dengan keinginan penulis dan tulisan
ini agar dapat menyebarkan informasi kepada pembaca dirasa sangat penting dan banyak
dibutuhkan oleh para pendidik dan juga peserta didik. Harapan yang diinginkan adalah
perkembangan dan peningkatan dari setiap teknik dasar servis dalam permainan Bulutangkis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kelemahan dan
kekurangannya. Oleh sebab itu, segala bentuk kritik dan saran yang bertujuan untuk lebih
menyempurnakan tulisan ini akan penulis terima dengan senang hati.
Terima Kasih.
Bali, 20 Desember 2022
penulis
i