Page 11 - matematika keuangan: bunga tunggal dan bunga majemuk
P. 11

2. Bunga Tunggal

                       Bunga tunggal adalah jenis bunga yang dihitung hanya berdasarkan modal
               awal atau principal, tanpa mempertimbangkan bunga yang sudah terakumulasi

               sebelumnya. Pada bunga tunggal, besar bunga tetap dari waktu ke waktu karena
               dihitung dari modal awal yang konstan. Rumus yang digunakan untuk menghitung

               bunga tunggal adalah:







               Dimana A adalah jumlah akhir, P adalah modal awal, r adalah suku bunga, dan t

               adalah waktu dalam tahun. Sebagai contoh, jika seseorang menabung
               Rp10.000.000 di bank dengan bunga tunggal 5% per tahun selama 3 tahun, maka

               jumlah akhir uangnya adalah Rp11.500.000. 3. Kelebihan dan Kekurangan Bunga
               Tunggal



               3. Salah satu kelebihan dari bunga tunggal adalah perhitungannya yang sederhana
               dan mudah dipahami. Bunga ini sering digunakan pada transaksi jangka pendek,

               seperti pinjaman konsumtif yang tenor pembayarannya tidak terlalu panjang.

               Namun, bunga tunggal memiliki kelemahan utama, yaitu potensi keuntungannya
               relatif kecil dibandingkan dengan bunga majemuk, terutama jika diaplikasikan dalam

               jangka panjang. Ini karena bunga tunggal tidak memperhitungkan akumulasi bunga
               sebelumnya.



               4. Bunga Majemuk


                       Berbeda dengan bunga tunggal, bunga majemuk menghitung bunga

               berdasarkan modal awal dan bunga yang telah diakumulasi sebelumnya. Dengan
               kata lain, bunga majemuk memungkinkan bunga "berbunga", sehingga semakin

               lama periode investasi atau tabungan, semakin besar bunga yang dihasilkan.
               Rumus untuk menghitung bunga majemuk adalah:
   6   7   8   9   10   11   12   13   14