Page 23 - BUKU DIGITAL MODEL RANDAI PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUMATERA BARAT_Neat
P. 23
PERUBAHAN LINGKUNGAN
Cerita Abak berhasil membuat Bahri bertanya, “Kenapa
burung Tiung Kabau itu tidak ada lagi sekarang bak?,” tanya
Bahri sambil mengalihkan pandangan dari jendela bus
menghadap ke Abak di sebelahnya.
Abak kembali melanjutkan ceritanya. “Dulu itu, sistem
panen hanya dua kali dalam setahun, sehingga penggunaan
pestisida untuk membunuh hama padi juga tidak sesering
seperti sekarang.”
Demi melihat Bahri yang masih mengernyitkan dahi,
Abak kembali bercerita. “Kau tau Bahri, pestisida itu jika
digunakan secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama
tidak hanya membunuh hama pada padi, tetapi yang lebih
buruk, akan mencemari tanah, air, udara bahkan membunuh
spesies lain di sekitarnya.”
Burung Tiung Kabau jarang ditemukan karena sumber
makanannya yang semakin hilang. Seperti ikan-ikan kecil
yang sudah mati karena air yang tercemar, ditambah lagi
petani zaman sekarang jarang menggunakan kerbau untuk
membajak sawah, sehingga Burung Tiung Kabau juga tak
dapat memakan kutu dari kerbau,” cerita Abak diikuti dengan
anggukan kepala Bahri, pertanda ia telah memahaminya.
AWAL AKHIR 7
DAFTAR ISI