Page 114 - E-Modul 1_Neat
P. 114
ُْ َ َ َ َ
C. Isim Mu’râb dan Isim Mabni (ْينبلْا ْمس لااوْبرعلْاْمس لاا)
1. Isim mu'rab adalah isim yang harakat / huruf terakhirnya dapat berubah dengan
berubahnya kedudukannya di dalam kalimat.
َ
Perubahan harakat akhirnya karena kemasukan ‘âmil ( ل ماع ).
’Âmil adalah sesuatu yang bisa menyebabkan akhir suatu kalimah (kata)
dibaca berbeda-beda.
َ
Misalnya kalimat لجرلا (seorang laki-laki) di dalam kalimat bisa berakhiran:
َ
- dhammah (ْلجرلا),
َ َ
- fathah (ْلجرلا),
َ
- kasrah (ْلجرلا).
َ
Perubahan akhir kata لجرلا bergantung pada kedudukannya (sebagai
mubtada', khabar, fael, maf’ul bih, majrur, dll) di dalam kalimat, atau sesuai
dengan i'rabnya.
Contoh : َ
َ َ
ْ لجرلاْءاج(seorang laki-laki telah datang)
َ َ َ َ
ْ لجرلاْتيأر( Saya telah melihat seorang laki-laki)
َ َ َ
ْلجرلابْتررم( Saya berjalan dengan seorang laki-laki)
َ
Perhatikan kata لجرلا pada ke-3 kalimat diatas. Pada kalimat pertama
berharakat dhammah, pada kalimat ke-2 berharakat fathah, sedangkan pada
kalimat ke-3 berharakat kasrah. Terjadinya perbedaan harakat akhir tersebut
َ
َ
disebabkan oleh berbedanya ‘amil yang masuk pada kata tersebut yaitu ْءاج ,
َ َ َ َ
ْ تيأر, dan ْتررم.
Apabila suatu isim mengalami perubahan pada bagian akhirnya ketika
dimasuki oleh ‘amil yang berbeda, maka isim tersebut masuk dalam kategori
isim mu’rab.
2. Isim mabni
Isim mabni adalah isim yang keadaan akhirnya tidak mengalami perubahan
walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat.
Contoh: َ َ
َ
ْ دي دجْاذه (Ini baru)
َ َ َ َ
اذهْتأرق(Aku membaca ini)
َ َ َ
صص قْاذهْيف(di dalam ini terdapat kisah-kisah)
َ َ
kalimat اذه (ini), di dalam kalimat tidak akan pernah mengalami perubahan
َ َ
harakat/ huruf di akhir katanya, jadi selaluاذه.
119