Page 10 - Modul Menyunting
P. 10
BAB 3
Menyunting Pilihan Kata (Diksi)
A. Materi
Diksi atau pilihan kata perlu diperhatikan penyunting dalam menyunting
wacana. Seorang penyunting yang baik seharusnya mampu memilih kata
mana yang sesuai diterapkan dalam karangan. Ia pun diharuskan mengetahui
sinonim, tata perlambangan, akronim, dan singkatan. Selain itu penyunting
juga diharuskan mempunyai kemampuan untuk membedakan ragam bahasa
baku dan non baku. Dalam situasi resmi, misalnya dalam tulisan ilmiah,
dituntut untuk menggunakan kata baku. Sebaliknya, dalam situasi tidak resmi,
misalnya dalam percakapan sehari-hari, dapat menggunakan kata-kata tidak
baku. Jadi seorang penyunting perlu menguasai kosakata yang lebih dan
peristilahan yang sesuai untuk menentukan corak dan mutu keteknisan
tulisan. Beberapa contoh kata baku dan tidak baku sebagai berikut.
a) Contoh kata baku
Misalnya : aktif, pasif, apotek, efektif, karena, foto, biosfer, bus, objek,
November, praktik, negeri, teknik, daftar, nasihat dan lain-
lain. Kalimatnya: Siswa kelas IX-A sangat aktif.
b) Contoh kata tidak baku
Misalnya seperti: aktip, pasip, apotik, efektip, karna, poto, biosfir, bis,
obyek, nopember, praktek, negri, tekhnik, nasehat dan lain-lain.
Kalimatnya: Siswa kelas IX-A sangat aktip.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa diksi memiliki peranan
yang penting dalam penyuntingan karena apabila seorang penyunting atau
editor tidak dapat memilih kata-kata yang tepat berdampak pada hasil
karangan yang kurang enak untuk dinikmati pembaca.
B. Evaluasi
I. Pilihlah mana kata baku yang benar!
1. aktip aktiv aktif
2. aktifitas aktivitas aktipitas
3. Al Quran Alquran
4. analisa analisis
10